Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM Klaim Dapat Kemajuan Signifikan soal Kasus Brigadir J

Komnas HAM menyebut ada kemajuan di kasus Brigadir J setelah ajudan dan ART Ferdy Sambo diperiksa.

Penulis: Nuryanti
Kompas.com/Singgih Wiryono, Warta Kota/Alfian Firmansyah
Beka Ulung Hapsara di Kantor Komnas HAM, Senin (1/8/2022) (kiri), sejumlah orang yang diduga ajudan dan ART Ferdy Sambo datang ke Komnas HAM (kanan). Komnas HAM menyebut ada kemajuan di kasus Brigadir J setelah ajudan dan ART Ferdy Sambo diperiksa. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan ada kemajuan yang signifikan terkait kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pada Senin (1/8/2022), Komnas HAM melakukan pemeriksaan terhadap ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Selain ajudan dan ART, Komnas HAM juga meminta petugas kesehatan yang melakukan tes PCR di rumah pribadi Ferdy Sambo untuk hadir.

"Petugas kesehatan itu tidak hadir, karena nantinya kami mau menanyakan terkait yang melakukan tes PCR kepada beberapa orang yang ada di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo," ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin, dilansir Wartakotalive.com.

Sementara itu, pemeriksaan ajudan dan ART Ferdy Sambo dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.

Setelah memerika ajudan dan ART Ferdy Sambo, Beka menyebut ada kemajuan dalam kasus Brigadir J.

"Kami memiliki kemajuan yang cukup signifikan dalam penyelidikan kasus Brigadir J," ungkapnya.

Ajudan dan ART Ferdy Sambo Diperiksa 7 Jam

Diberitakan Kompas.com, Beka Ulung Hapsara mengungkapkan, pemeriksaan ajudan dan ART Ferdy Sambo dilakukan selama kurang lebih tujuh jam.

Meski tidak datang, namun institusi yang melakukan PCR pada Ferdy Sambo dan ajudannya itu sudah menjelaskan terkait proses PCR yang dijalani.

"Kami peroleh bukti tambahan terkait dengan PCR. Artinya, sudah ada hasilnya," kata Beka, Senin.

Baca juga: Mabes Polri Pastikan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Belum Keluar

Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).
Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022). (WARTA KOTA/YULIANTO)

Dari keterangan yang diperoleh, Beka menyebut Komnas HAM semakin dekat dengan kesimpulan peristiwa kematian Brigadir J.

"Terus kemudian yang lain juga soal kerangka-kerangka waktu yang dikerjakan atau dilakukan oleh orang-orang tersebut. Pihak-pihak yang sudah kami periksa," jelasnya.

Komnas HAM akan Panggil Puslabfor Polri

Selanjutnya, Komnas HAM akan memanggil petinggi Pusat Laboratorium Forensik Polri pada Rabu (3/8/2022).

Komnas HAM ingin meminta keterangan dan pendalaman terkait uji balistik yang dilakukan Puslabfor Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J.

"Hari Rabu kami minta Puslabfor yang menangani balistik datang ke Komnas HAM untuk meminta keterangan terkait balistik," ujar Beka, Senin, seperti diberitakan Kompas.com.

Baca juga: Mengapa Vera Simanjuntak Kekasih Brigadir J Tak Jadi Minta Perlindungan LPSK Meski Merasa Terancam?

Terlihat sejumlah orang datang yang diduga ajudan dan ART dari Ferdy Sambo datang ke Komnas HAM untuk lakukan pemeriksaan terkait kasus baku tembak Brigadir J, Senin (1/8/2022).
Terlihat sejumlah orang datang yang diduga ajudan dan ART dari Ferdy Sambo datang ke Komnas HAM untuk lakukan pemeriksaan terkait kasus baku tembak Brigadir J, Senin (1/8/2022). (Warta Kota/Alfian Firmansyah)

Diketahui, Brigadir J meninggal dengan luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

Menurut keterangan Polri, Brigadir J meninggal setelah baku tembak dengan Bharada E.

Saling tembak itu dipicu dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.

Baca juga: Satu Hari Sebelum Tewas, Brigadir J Ternyata Terima Ancaman Pembunuhan Lagi

Istri Ferdy Sambo disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

Teriakan permintaan tolong tersebut lalu didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Kematian Brigadir J pun dinilai banyak kejanggalan, sehingga keluarga meminta jenazah Brigadir J dilakukan autopsi ulang.

Kepolisian bersama sejumlah pihak sudah melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J di Jambi, dan saat ini tinggal menunggu hasilnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah) (Kompas.com/Singgih Wiryono)

Berita lain terkait Polisi Tembak Polisi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved