Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina
Persiapan Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia: Gelar Latihan Khusus, Siapkan Helm dan Rompi
Paspampres melakukan persiapan untuk mengawal Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Kunjungan Jokowi ke kerja luar negeri akan dilakukan akhir Juni.
"Karena kalau kami melihat sampai di Donetsk kurang lebih dari Kiev itu, kurang lebih jaraknya sekitar paling dekat yang ledakan itu adalah 380 kilometer dari Kiev. Itu yang sudah kita antisipasi."
"Sementara mereka masih melakukan serangan ya memang di seputaran Donetsk itu saja, jadi Alhamdulillah masih jauhlah dari Kiev," terangnya.

Penjelasan Menlu Retno Marsudi
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, lawatan Presiden ke Jerman dalam rangka memenuhi undangan Jerman selaku Ketua G7 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.
Pertemuan akan berlangsung di Elmau pada 26-27 Juni 2022.
Selepas dari Jerman, Jokowi direncanakan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia.
“Di dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” ujar Retno dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (22/6/2022), dilansir laman setkab.go.id.
Baca juga: Pengamat Menilai Rencana Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina Belum Terlambat
Ia menyampaikan, kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal.
“Kita paham situasi saat ini masih sangat-sangat complicated. Dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada."
"Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” jelas Retno.
Retno mengungkapkan, kunjungan Presiden ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.
“Presiden Jokowi akan merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan ke dua negara tersebut."
"Kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah, dan terus mendorong spirit perdamaian,” terangnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)