Sabtu, 4 Oktober 2025

Natalius Pigai Soroti Pemberitaan Kemiskinan di Jakarta: Ada Apa Mendiskreditkan Anies Baswedan ?

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyoroti pandangan miring soal angka kemiskinan di DKI Jakarta selama dipimpin Gubernur Anies Basweda

Editor: Adi Suhendi
Kolase
Aktivis HAM Natalius Pigai (kiri) menyoroti pemberitaan kemiskinan di DKI Jakarta yang dianggap untuk mendikreditkan Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyoroti pandangan miring soal angka kemiskinan di DKI Jakarta selama dipimpin Gubernur Anies Baswedan.

Baru-baru ini Anies Baswedan diserang pemberitaan angka kemiskinan di Jakarta.

Menurut Natalius Pigai, pemberitaan tersebut sengaja diangkat karena ada pihak yang tidak senang dengan Anies Baswedan.

Natalius Pigai menyebut data yang disampaikan dalam banyak pemberitaan tidak benar dan mengada-ada.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, DKI Jakarta berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 0,02 persen, yaitu dari 4,69 persen pada 2020 menjadi 4,67 pada 2021.

Baca juga: Natalius Pigai Beberkan Data Kemiskinan di Jakarta: Ada yang Tak Suka dengan Prestasi Anies Baswedan

"Saya mau menyoroti berita media massa nasional yang mengangkat berita mengenai 'Kemiskinan di Jakarta Kembali ke 15 Tahun Lalu'," kata Natalius Pigai, Rabu (22/6/2022).

Menurut Natalius Pigai, ada sejumlah pihak yang memframing kemiskinan di Jakarta naik era Anies menggunakan data lama.

"Padahal Data BPS 2022 ada sejak Maret. Ada apa diskreditkan Anies? Data BPS 2022, Hal. 273. Kemiskinan DKI 2020 adalah 4,69 dan 2021 turun menjadi 4,67 jadi Anies justru menurunkan sebesar 0,02 persen," kata dia.

Baca juga: Penjelasan Anies Baswedan Sikapi Kualitas Udara Jakarta yang Disebut Paling Buruk di Dunia

Di sisi lain, Natalius Pigai menyoroti angka kemiskinan Jakarta 4,67 yang lebih rendah dari rata-rata nasional dan Jawa Tengah (Jateng) yang lebih tinggi dari rata-rata angka kemiskinan nasional.

Angka kemiskinan Jakarta 2021 sebesar 4,67 persen, sedangkan rata-rata nasional sebesar 9,71 persen dan Jateng mencapai 11,25 persen.

Data BPS Ungkap Angka Kemiskinan di Jakarta Naik

Sementara itu BPS merilis data angka kemiskinan di Jakarta naik selama lima tahun dipimpin Anies.

Berdasarkan data BPS, ada peningkatan jumlah warga miskin di Jakarta sebanyak 105.160 orang atau naik 0,89 persen pada periode 2017-2021.

Baca juga: Soal Potensi Koalisi PKS dan Usung Anies Baswedan, Surya Paloh: Kita Lihat Juga Isi Kantongnya  

Adapun jumlah warga miskin pada periode September 2017 tercatat sebanyak 393.130 orang atau 3,78 persen.

Angka ini meningkat pada periode September 2021 menjadi 498.290 atau 4,67 persen.

Di awal masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, angka kemiskinan di DKI Jakarta sejatinya turun.

Pada periode September 2018, angka kemiskinan di DKI turun jadi 3,55 persen atau 372.260 orang.

Kemudian, angka ini turun lagi pada periode September 2019 menjadi 362.300 orang atau 3,42 persen.

Angka kemiskinan baru melonjak tajam saat pandemi Covid-19 melanda Jakarta pada 2020 lalu.

Pada periode Maret 2020, angka kemiskinan naik signifikan menjadi 4,53 persen atau bertambah menjadi 480.860 orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengakui angka kemiskinan naik signifikan.

Orang nomor dua di DKI ini menyebut, peningkatan ini terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19.

"Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskinan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19," ucapnya, Jumat (2/10/2020).

"Dari semula 3,42 persen pada September 2019 menjadi 4,53 persen pada Maret 2020," sambungnya.

Angka ini kemudian naik menjadi 496.840 orang atau 4,69 persen pada periode September 2020.

Kemudian, angka kemiskinan ini naik lagi pada periode Maret 2021 menjadi 4,72 persen atau bertambah menjadi 501.920 orang.

Seiring pelonggaran aktivitas masyarakat yang dilakukan pemerintah di akhir 2021, angka kemiskinan di DKI Jakarta mulai membaik.

Angka kemiskinan turun menjadi 4,67 persen atau berkurang menjadi 498.290 orang.

Kepala BPS DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono mengatakan, ini merupakan sinyal positif perbaikan ekonomi di ibu kota.

"Pada periode ini, ekonomi tumbuh 2,43 persen, kumulatif inflasi 0,22 persen dan pengangguran berkurang 133 ribu orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, ini merupakan pertama kalinya angka kemiskinan di DKI Jakarta turun setelah dilanda pandemi Covid-19.

"Prestasi ini tentunya tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga disamping adanya peningkatan daya beli dari masyarakat karena naiknya pendapatan secara umum," tuturnya.

Penulis: Wahyu Septiana

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Natalius Pigai Bela Anies Baswedan Tentang Kemiskinan di Jakarta: Jateng Lebih Miskin dari Jakarta

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved