Sabtu, 4 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Mendag Lutfi Irit Bicara Setelah Dipanggil Presiden Jokowi di Tengah Menguatnya Isu Resuffle

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi irit bicara usai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah isu perombakan kabinet, Selasa (14/6/2022).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Mendag Muhammad Lutfi irit bicara dan memilih cepat-cepat masuk ke dalam mobil sedan hitam meninggalkan istana setelah dipanggil Presiden Jokowi, Selasa (14/6/2022). 

Laporan Waftawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi irit bicara usai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah isu perombakan kabinet, Selasa (14/6/2022).

Lutfi yang tiba pukul 17.00 WIB, hanya sekitar 42 menit berada di dalam istana.

Usai keluar komplek kantor presiden pukul 17.42 WIB, mantan Dubes AS tersebut irit berkomentar.

Ia tidak menjawab saat ditanya apakah pemanggilannya tersebut terkait perombakan kabinet.

“Enggak ada, enggak ada, enggak tahu,” jawab Lutfi singkat sembari masuk ke dalam mobil sedan hitam meninggalkan istana.

Selain Lutfi ada tiga pejabat lainnya yang dipanggil ke Istana. Mereka diantaranya Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Wamen ATR/BPN Surya Tjandra, dan Mantan Panglima TNI Marsekal Purnawirawan Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Deretan Pejabat Dipanggil Jokowi Sore Ini, Mendag Lutfi hingga Hadi Tjahjanto

Ketiganya tiba di komplek istana kepresidenan, Jakarta sekitar pukul 17.30-18.00 WIB.

Hanya saja berbeda dari Lutfi ketiganya keluar dari Istana Presiden tidak melalui pintu pilar tempat mereka masuk.

Ketiganya keluar melalui pintu Bali di samping masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menteri di Sektor Perekonomian Berpotensi Kena Reshuffle

Di tempat lain, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi merespon hasil temuan lembaga survei Charta Politika terkait dengan kondisi sosial ekonomi dan politik di tanah air.

Dalam survei itu disebutkan bahwa sebanyak 63,1 persen responden menyatakan setuju Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap menteri Kabinet Indonesia Maju.

Adapun satu penyebabnya antara lain gejolak perekonomian nasional.

“Pasti bidang polkam (politik dan keamanan) kesra (kesejahteraan rakyat) dan ekonomi yang mudah diukur,” kata Ahmad Baidowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: DAFTAR Tokoh yang Dipanggil ke Istana di Tengah Isu Reshuffle Kabinet, Mendag hingga Hadi Tjahjanto

“Memang di ekonomi contohnya tingkat pertumbuhan ekonomi seperti apa, pengangguran seperti apa, kemiskinan seperti apa dan recovery seperti apa,” lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 begitu menghantam sektor ekonomi hingga berdampak pada harga minyak goreng nasional.

Meskipun, Komisi VI DPR RI telah beberapa kali melakukan rapat dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengatasi hal tersebut.

Bahkan, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk membantu mengatasi sengkarut minyak goreng.

Baca juga: PDIP Yakin Kadernya di Kabinet Indonesia Maju Tak Akan Terkena Reshuffle: Bahkan Bisa Bertambah

Keputusan itu pun menyusul adanya pencabutan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) pada 23 Mei 2022 lalu, ditambah banyaknya keluhan dari kelompok petani atas keputusan larangan CPO tersebut.

“Kita lihat, tinjau, perhatikan dalam seminggu kedepan, harga Migor stagnan atau alami penurunan secara bertahap dan sudah dilakukan dan presiden menunjuk Luhut Binsar Panjaitan untuk mengatasi ini semua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anggota Komisi VI DPR RI ini menyebut adanya potensi perombakan atau Reshuffle terhadap menteri kabinet Indonesia Maju, khususnya pada sektor perekonomian.

“Ya kalau dikaitkan ada juga kalau kemungkinan ternyata tidak ada ya apa boleh buat,” ujarnya.

Kendati demikian, dia tidak berkomentar lebih jauh terkait kemungkinan reshuffle itu.

Sebab, kata dia, reshuffle kabinet merupakan hak perogeratif presiden.

“Namun kita pastikan bahwa hanya Presiden Jokowi lah yang mengetahui parameter sendiri dalam mengukur kinerja kabinetnya khususnya bidang ekonomi,” ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kabar Reshuffle Menguat, Sejumlah Pejabat Mendadak ke Istana, Ada Hadi Tjahjanto

“Karena di bidang ekonomi sudah jadi rahasia umum, bukan hanya dikalangan survei, tapi di masyarakat awam yang mengalami langsung dampak itu sangat terasa,” tuturnya.

Untuk diketahui, Lembaga survei Charta Politika kembali mengeluarkan hasil temuannya terkait dengan kondisi sosial ekonomi dan politik di tanah air, Senin (13/6/2022).

Dalam survei bertajuk 'Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral pasca Rakernas Projo' didapati hasil terkait isu reshuffle kabinet menteri yang belakangan berhembus.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, dalam hasil survei pihaknya ini ditemukan kalau sebanyak 63,1 persen responden menyatakan setuju Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap menteri kabinet Indonesia Maju.

"Ketika kita uji lebih lanjut bahkan 63,1 persen menyatakan setuju dilakukan reshuffle. Nah isu ini menjadi menarik menurut saya mendengarnya isu dalam beberapa hari ke depan," kata Yunarto saat menyampaikan hasil temuannya secara daring, Senin (13/6/2022).

Angka tersebut, kata Yunarto, menciptakan jarak atau gap antara nilai kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dan Wakil Presiden dengan penilaian publik terhadap para menteri.

Di mana dalam hasil survei tersebut ada sekitar 68 persen responden merasa puas dengan kinerja Jokowi-Maruf, namun hanya 53,5 persen yang menyatakan puas dengan kinerja menteri.

"Artinya ada suatu yang salah. Ketika gap nya menjadi sangat besar tingkat kepuasan terhadap pemerintah dengan tingkat kepuasan terhadap menteri," ucap Yunarto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved