Bursa Capres
Hasto Ingatkan Kader PDIP Tak Terbawa Arus Capres-Cawapres: Komando di Tangan Ibu Megawati
Semua kader PDIP diajarkan ketaatan dan etika politik. Maka itu, PDIP berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin hingga akhir di tahun 2024.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Dihadiri 3.000 orang anggota dewan tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu gunan memperkuat konsolidasi struktural menuju Pemilu dan Pilpres 2024.
Didampingi Wasekjen bidang Pemerintahan Umum Arif Wibowo dan Wasekjen bidang internal Utut Adianto, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka langsung acara Bimtek tersebut.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta unsur kepartaian yang lain hadir melalui layanan daring.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melejit, Sekjen PDIP: Kami Tidak Terpengaruh
Acara pembukaan digelar dengan protokol kepartaian yang melibatkan Purna Paskibraka angkatan 2021, yang Ketua Pembinanya adalah Megawati.
Dalam sambutannya Hasto Kristiyanto mengatakan konsolidasi partai adalah jawaban PDIP untuk mewujudkan jati diri sebagai kekuatan kolektif dan bergotong royong. Berpolitik bagi PDIP memiliki tanggung jawab besar pada masa depan bangsa dan negara.
Hasto lalu berbicara panjang tentang geopolitik Soekarno. Menurutnya, kepemimpinan geopolitik Indonesia harus digelorakan kembali.
Hal ini penting karena moralitas sering terkendala dengan hal remeh temeh, transaksional. Demokrasi bukan lagi dilakukan demi kepentingan yang substansial.
Baca juga: PDIP Ingatkan Parpol Lain Tidak Bajak Ganjar Pranowo, Indikasi Beri Dukungan untuk Pilpres 2024?
Namun demokrasi yang rawan dipenetrasi kekuatan kapitalisme global yang ingin menguasai Indonesia kembali lewat jalur politik. Dilakukan melalui demokrasi yang bersifat elektoral dan transaksional itu.
“Bicara capres-cawapres seharusnya bukan mencari sosok dengan elektoral tinggi. Yang penting sebenarnya memastikan agenda kebangsaan PDI Perjuangan. Karenanya kita perkuat konsolidasi. Sehingga ketika tiba saatnya keputusan Ibu Mega menentukan capres-cawapres, kita sudah siapkan kekuatan dari pusat hingga ke daerah,” kata Hasto.
Hasto menambahkan, bahwa semua kader PDIP diajarkan ketaatan dan etika politik. Maka itu, PDIP berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin hingga akhir di tahun 2024.
"Itulah skala prioritas. Bagaimana kepala daerah, DPR, DPRD kita, semua bekerja keras di sisa waktu pemerintahan, agar kepemimpinan Presiden Jokowi mampu membuat legacy,” ucap Hasto.
“Kami ingatkan pilpres kewenangan ibu ketua umum. Yang kita lakukan adalah gerak ke bawah, pergerakan ke rakyat membantu rakyat. Dalam demokrasi substansial, ketika kita kerja dan menjawab permasalahan rakyat, otomatis elektoral kita naik. Kalau elektoral hanya berfungsi pencitraan, itu sifatnya semu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasto menyebut Bimtek bertujuan memperkuat kualifikasi kepemimpinan kader PDIP, agar di tahun penentuan ini, menjadi parpol yang semakin terpimpin ideologinya, yang mengandalkan kekuatan kolektif bukan orang perorang.