Sosok KH Dimyati Rois di Mata Presiden Jokowi: Ulama Teladan, Penuh Kesederhanaan
Presiden Jokowi mengenang K.H. Dimyati Rois sebagai sosok ulama yang menjadi teladan bagi banyak orang.
Ini menjadi kabar duka tersendiri bagi keluarga Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
KH Dimyati Rois merupakan salah satu tokoh penting dan senior NU yang kini menjabat Mustasyar PBNU.
Dikutip dari TribunJateng, Abah Dim lahir di Bulakamba, Brebes, pada 5 Juni 1945, 77 tahun silam.
Pendidikannya ditempuh di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur.
Sebelum di Pesantren Lirboyo, Abah Dim juga sempat belajar belasan tahun di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal.
Abah Dim merupakan ulang yang dihormati di jajaran PBNU.
Banyak tokoh nasional yang sering sowan atau berkunjung kepada abah Dim.
Dikutip dari laman Laduni, KH Dimyati pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui jalur utusan golongan yang diajukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
KH Dimyati juga masuk dalam jajaran pengurus PBNU yang turut mendeklarasikan lahirnya PKB.
Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung Tahun 2021 lalu, Abah Dim terpilih sebagai salah satu dari sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Ia mendapatkan suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 dukungan dari PCNU dan PWNU.
Bersama delapan kiai lainnya, ia menentukan Rais Aam Syuriyah PBNU.
KH Dimyati Rois juga merupakan menjabat sebagai Mustasyar PBNU.
Mustasyar adalah penasehat pengurus NU.
Anggota Mustasyar adalah para ulama' atau tokoh yang telah memberikan dedikasi pengabdian dan loyalitasnya kepada NU.