Minggu, 5 Oktober 2025

Komisi VIII DPR Desak Rektor ITK Minta Maaf Soal Ucapan Penutup Kepala Ala Manusia Gurun

Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa mendadak viral setelah postingannya di akun Facabook beredar.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa mendadak viral setelah postingannya di akun Facabook beredar.

Viralnya Prof Budi Santosa karena dianggap diskriminatif dan SARA lantaran menyebut penutup kepala manusia gurun.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mendesak, Rektor ITK itu mencabut pernyataannya dan meminta maaf.

Alasannya, pernyataan tersebut dinilai tidak mencerminkan seorang rektor.

"Minta pak rektor cabut dan minta maaf karena bisa memecah belah anak bangsa," kata Yandri kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).

Legislator PAN itu pun meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencopot Budi Santosa dari jabatan rektor.

Menurut Yandri, pernyataan Budi itu bisa memupuk kebencian dan berbau SARA.

Baca juga: Rektor UMJ: Lulusan Perguruan Tinggi Harus Mampu Jadi Sosok Berintegritas

"Bisa juga peserta seleksi beasiswa LPDP melaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Rektor ITK Prof Budi Santosa membuat gaduh dengan membuat tulisan di media sosialnya.

Prof Budi dalam tulisan pribadinya menunjukkan sikap kurang setuju kepada mahasiswa yang mengucapkan kalimat dalam ajaran Islam.

Singgungan dalam suatu kalimat di postingan Prof Budi juga dianggap diskriminatif terhadap kaum perempuan berhijab menurut netizen yang berkomentar.

Baca juga: Rektor UMJ: Lulusan Perguruan Tinggi Harus Mampu Jadi Sosok Berintegritas

Berikut ini tulisan Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko yang menjadi viral dan dianggap diskriminatif oleh netizen:

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.

Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved