Sejarah TNI Angkatan Udara dari Periode 1945-Sekarang, Ini Jenis Pesawat dan Prestasi TNI AU
Sejarah TNI Angkatan Udara dari periode 1945-sekarang, dilengkapi ulasan jenis pesawat dan prestasi TNI AU. Ada berbagai pesawat tempur dan latih.
Pada 27 Oktober 1945, Komodor Udara Agustinus Adisutjipto berhasil untuk pertama kalinya menerbangkan pesawat Cureng dengan identitas merah putih di langit Indonesia.
Pada 29 Juli 1947, operasi udara pertama kali dilakukan oleh Kadet penerbang Mulyono, Kadet penerbang Sitardjo Sigit, dan Suharnoko Harbani dengan menyerang markas militer Belanda di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa serta Agresi Militer Belanda I.
Tanggal 17 Oktober 1947, dilaksanakan penerobosan blokade Belanda melalui udara di Kalimantan dengan melakukan Operasi Lintas Udara dengan menerjunkan 13 orang pasukan payung.
Pada bidang komunikasi, para personel perhubungan TNI AU juga berperan aktif mendukung jaringan komunikasi dalam perang gerilya dengan mendirikan berbagai pemancar radio seperti Stasiun Radio PHB “ZZ” di Payakumbuh, Stasiun Radio “UDO”, dan Stasiun Radio “PD 2” di Kutaraja serta Stasiun Radio “NBM” di Lhok Nga, Aceh, serta Stasiun Radio “SNM” di Burma yang memberitakan Kemerdekaan Republik Indonesia ke luar negeri.
Periode Tahun 1950-1959

Pada periode ini, TNI AU melakukan pengembangan dan konsolidasi dengan menggantikan alutsista peninggalan Jepang.
Dirgantara Indonesia mulai dihiasi kehadiran pesawat-pesawat lebih modern seperti P-51 Mustang, B-25 Mitchel, B-26 Invander, C-47 Dakota, AT-16 Harvard, Piper Cub L-4J, Cessna L-19, Cessna 180, Albatros, Vampire Trainer DH-115, Piper Cub, Mark-2 Auster, PBY Catalina, IL-28 Ilyusin, Mig-15, Mig-17, Bell 47G-2 Trooper, MI-4, SM-1, IL-14 Avia, BT-13 Valiant, Hiller-360 Utility, Bell-47G.
Selama periode ini, TNI AU melaksanakan tugas dalam rangka mempertahankan kedaulatan negara.
Berbagai operasi penumpasan pemberontakan berhasil dilaksanakan di antaranya, operasi penumpasan pemberontakan PKI Madiun, PRRI/Permesta, Republik Maluku Selatan, dan DI/TII.
Periode Tahun 1960-1969
TNI AU tumbuh menjadi kekuatan yang sangat disegani di kawasan Asia Tenggara.
Pengadaan alutsista diwarnai dari Blok Barat dan Blok Timur.
Alutsista yang berasal dari Blok Timur antara lain pesawat Mig-19, Mig-21, AN-12 Antonov, TU-16, Helikopter MI-4, MI-6, L-29 Dholphin, Radar Nysa, dan Rudal SAM-75.
Sedangkan, dari Blok Barat didatangkan pesawat C-130 Hercules, C-140 Jet Star, Helikopter Bell-47J Ranger, Bell-204B Iroquis, S-58T Sikorsky, T-34A Mentor, serta Radar Decca.
Dengan kekuatan udara tersebut, TNI AU berhasil melaksanakan operasi merebut Irian Barat (Operasi Trikora), Operasi Dwikora terkait konfrontasi Indonesia-Malaysia, dan Operasi Penumpasan G-30 S/PKI.