Kamis, 2 Oktober 2025

Survei Indikator: TNI Jadi Institusi dengan Tingkat Kepercayaan Publik Paling Tinggi

Indikator Politik rilis hasil survei: TNI menjadi institusi yang memiliki tingkat kepercayaan publik paling tinggi.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
(ILUSTRASI TNI) Arhanud TNI AD sebagai satuan matra darat yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan pertahanan udara dengan tembakan darat ke udara dan menyelenggarakan perlindungan udara untuk menghancurkan, meniadakan atau mengurangi dampak segala bentuk ancaman udara, senantiasa meningkatkan kemampuan Alutsista maupun profesionalisme prajuritnya. Untuk kesekian kalinya, Pusat Kesenjataan Arhanud (Pussenarhanud) Kodiklatad, menggelar Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2022 yang diikuti oleh kurang lebih 425 Prajurit dari seluruh satuan jajaran Arhanud TNI AD dimulai dari tanggal 24 s.d 30 Maret 2022 di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon Range) TNI AU, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Latihan puncak penembakan yang dipimpin langsung Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud Kodiklatad Mayjen TNI Karev Marpaung, S.Sos., M.M. dilaksanakan pada Selasa (29/03/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya, Minggu (3/4/2022).

Hasil survei menunjukkan bahwa TNI menjadi alat negara atau institusi yang memiliki tingkat kepercayaan publik paling tinggi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa 26 persen responden sangat percaya pada TNI.

Sementara, 67 persen memilih cukup percaya.

"Jadi the most trusted institution di Indonesia itu TNI," ucap Burhanuddin, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Baca juga: Hasil Survei Indikator: Hanya 12,8% Responden yang Tahu Satgas BLBI 

Dikatakannya, TNI sempat memilik tingkat kepercayaan rendah saat awal-awal reformasi.

Hal itu lantaran masih dikaitkan dengan masa Orde Baru.

Namun, sejak 2010, Indikator mencatat kepercayaan publik semakin meningkat pada TNI.

Kemudian, institusi urutan kedua yang paling dipercaya publik adalah presiden dengan tingkat 85 persen.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya akan terus mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak yang berujung gugurnya tiga prajurit. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya akan terus mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak yang berujung gugurnya tiga prajurit. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela) ((Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela))

Lalu, ada Mahkamah Agung (MA) dengan tingkat kepercayaan publik 79 persen, Mahkamah Konstitusi (MK) 78 persen, Polri 76 persen, KPK 74 persen.

Selanjutnya, pengadilan dengan tingkat kepercayaan publik 74 persen, Kejaksaan 74 persen, MPR 67 persen, DPD 65 persen, dan DPR RI 61 persen.

Partai Politik Jadi Institusi yang Paling Tidak Percaya

Sementara itu, institusi yang paling tidak percaya oleh publik adalah partai politik.

Burhanuddin menjelaskan parpol berada di posisi terbawah dengan tingkat kepercayaan publik hanya 54 persen.

"Institusi demokrasi yang paling krusial seperti partai politik, DPR, DPD, MPR, itu tingkat trust-nya relatif lebih rendah dibanding institusi demokrasi yang lain."

"Jadi partai politik itu yang trust hanya kurang lebih sekitar 54 persen," ujar Burhanuddin Muhtadi, Minggu (4/3/2022) dikutip dari Kompas.com.

"Jadi cukup sedikit. Baik yang sangat percaya, maupun yang cukup percaya bahkan dibanding institusi yang lain, parpol tingkat trust-nya paling rendah," imbuhnya.

Baca juga: Survei Terbaru Menyebutkan Popularitas Vladimir Putin Naik Menjadi 83% Sejak Invasi ke Ukraina

Burhanudin menilai tingkat kepercayaan publik pada parpol pernah tinggi pada masa awal reformasi.

Namun, lambat laun kepercayaan publik ini menurun.

Penurunan tingkat kepercayaan publik pada parpol ini sudah terlihat dari survei periode sebelumnya.

Ilustrasi DPR
Ilustrasi DPR (Kompas.com)

Sebagai institusi demokrasi, kata Burhanudin, sederet parpol di Indonesia perlu berbenah.

"Terus terang jika dibandingkan dengan awal reformasi tingkat kepercayaan publik (terhadap parpol) saat itu relatif tinggi, tapi belakangan kan turun. Ini bukan hal baru, bukan temuan yang baru, beberapa tahun terakhir kita sudah temukan," jelas dia.

"Ada masalah serius di partai politik, ini yang menurut saya perlu jadi introspeksi untuk parpol, buat DPR buat DPD, karena bagaimana pun wajah demokrasi kita itu mereka," sambungnya.

Baca juga: Survei Indikator: Partai Politik Jadi Institusi Paling Tidak Dipercaya Publik

Sebagai informasi, survei Indikator ini dilakukan pada 11-21 Februari 2022 secara tatap muka terhadap 1.200 responden dengan jumlah proporsional di setiap provinsi.

Sampel diambil berdasarkan jumlah masyarakat yang punya hak pilih di setiap provinsi.

Penarikan survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(Tribunnews.com/Shella/Chaerul Umam)(Kompas.com/Irfan Kamil)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved