Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Pakar Epidemiologi Bicara Pentingnya Membangun Komunikasi Risiko dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Kewaspadaan harus dibangun dari sekarang. Karena pada giliran, letak situasi pandemi tergantung pada setiap individu di masyarakat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Dewi Agustina
dok pribadi
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengungkapkan perlunya membangun strategi komunikasi risiko.

"Membangun komunikasi risiko menjadi penting. Supaya masyarakat semua lapisan, semua pihak itu terbangun kewaspadaannya," ungkap Dicky Budiman kepada Tribunnews, Kamis (24/3/2022).

Persepsi risiko membuat masyarakat menjadi selektif, dan lebih berhati-hati.

Dalam melakukan aktivitas apa pun, setiap orang akan mengukur diri besaran risiko.

Kewaspadaan seperti ini harus dibangun dari sekarang. Karena pada giliran, letak situasi pandemi tergantung pada setiap individu di masyarakat.

"Apalagi nanti ini sudah lewat fase akut. Nah ini akan menuntut kesadaran dari setiap masyarakat. Literasi menjadi penting tapi tidak mudah," tegas Dicky.

Baca juga: Hasil Survei: Pandemi Dorong Masyarakat Ingin Pindah Rumah ke Luar Jabodetabek

Membangun literasi dengan komunikasi risiko yang tepat membutuhkan pemahaman. Diperlukan setting karena setiap wilayah pasti ada keunikan tersendiri.

Baik dari segi bahasa, budaya dan orang yang menyampaikan edukasi terkait pandemi ini pun menjadi penting. Informasi yang disampaikan adalah bahwa potensi lonjakan kasus masih akan tetap ada.

"Walau pun karena modal imunitas, potensi perburukan tidak seberat sebelumnya. Tapi rawan karena kelompok yang belum terproteksi booster, dan repot bagi kelompok yang berisiko tinggi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved