Konflik Rusia Vs Ukraina
Cerita Khofidotur Rofiah, Dosen Unesa yang Jadi Relawan untuk Bantu Pengungsi Ukraina di Polandia
Berikut kisah Khofidotur Rofiah, dosen Unesa yang menjadi relawan di Polandia untuk membantu pengungsi asal Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari kesebelas pada hari ini, Minggu (6/3/2022).
Akibatnya, jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi ke beberapa negara tetangga dan salah satunya adalah Polandia.
Dilansir BBC, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan lebih dari 500 ribu pengungsi telah masuk ke Polandia pada Sabtu (4/3/2022).
Menyambut gelombang pengungsi, pemerintah Polandia pun membentuk posko penerimaan dan menyediakan kebutuhan pokok.
Relawan pun berbondong-bondong untuk terlibat dalam aksi solidaritas tersebut.
Baca juga: UPDATE: PM Israel Temui Putin dan Zelenskyy, Trump Memihak Rusia, 1,3 Juta Orang Ukraina Mengungsi
Baca juga: Hari ke-11 Invasi Rusia, Warga Ukraina yang Mengungsi Diperkirakan Mencapai 1,5 Juta Jiwa
Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Khofidotur Rofiah.
Dikutip dari unesa.ac.id, saat ini Rofiah sedang menempuh program doktor pada Department Pedagogical di Universitas Cracow, Polandia.
Sembari mengisi waktu luang kuliahnya, ia ikut mengabdikan diri menjadi relawan.
Perempuan yang akrab disapa Fia tersebut mengatakan semenjak gelombang pengungsi berdatangan ke Polandia, warga lokal di sana secara cepat melalui media sosial mengumpulkan semua kebutuhan pokok.
Mulai dari makanan, pakaian, baju, selimut, perlengkapan, hingga mainan anak-anak untuk disalurkan ke pengungsi.
“Alhamdulilah saya dapat kesempatan untuk membantu mengumpulkan, menyeleksi, mengemas, dan menyalurkan berbagai kebutuhan pokok kepada para pengungsi,” ujarnya pada Sabtu (5/3/2022).
Meskipun menurutnya cukup menguras tenaga, waktu, dan membutuhkan mobilitas tinggi serta adanya perasaan was-was yang menghantui, Fia menganggap itu bukan menjadi hambatan.
Menurutnya, urusan kemanusian adalah yang terpenting.
Ternyata, Fia bukan kali ini saja menjadi seorang relawan karena sejak menjadi mahasiswa hingga diangkat menjadi dosen, dirinya aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan pada Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari Kesebelas, Ini Peristiwa yang Terjadi
Selain itu, terkait peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, ia mengatakan dampak yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan penduduk.
Ia juga menambahkan dampak perang tidak hanya terdampak terhadap kedua negara tetapi juga negara di sekitarnya.
“Warga di sini (Polandia) saja khawatir dan takut, apalagi warga Ukraina dan Rusia, tentu secara psikologis sangat terguncang,” tuturnya.
Selanjutnya, Fia menjelaskan beberapa kategori terkait tujuan pengungsi menuju ke Polandia yaitu untuk menyelamatkan diri ke keluarga, kerabata atau temannya di Polandia dan banyak juga yang tidak memiliki keluarga dan teman.
“Jadi di pusat atau posko penerimaan, pemerintah siapkan pusat informasi, nanti mereka yang ada keluarganya diarahkan ke daerah tujuan, bahkan disiapkan akomodasi.
Sementara, kata Fia, pengungsi yang tidak memiliki keluarga akan disiapkan akomodasi dan kebutuhan pokok di pusat pengungsian dan pemerintah menjamin hak-haknya.
“Namanya perang menyangkut keselamatan tentu takut dan tertekan. Kasihan sama yang rentan-rentan, orang tua, ibu-ibu dan anak-anak.”
“Saya gak kebayang ada di posisi mereka dan semoga segera mungkin konflik usai dan dua negara segera berdamai,” harap Fia.

Masih dikutip dari BBC, Uni Eropa menyatakan hingga Sabtu (4/3/2022) hampir empat juta warga Ukraina mencoba untuk meninggalkan negaranya.
Para pengungsi ini akan pergi ke beberapa negara tetangga seperti Polandia, Romania, Slovakia, Hungaria, dan Moldova.
Baca juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, China Gelar Latihan Perang di Laut China Selatan Dekat Vietnam
Kemudian sebagian kecil juga telah pergi ke Rusia serta Belarus.
Sementara data dari PBB terkait jumlah pengungsi berdasarkan negara yang didatangi per Sabtu (4/3/2022) adalah sebagai berikut:
- Polandia: 505.582 pengungsi
- Hungaria: 139.686 pengungsi
- Moldova: 97.827 pengungsi
- Slovakia: 72.200 pengungsi
- Rumania: 51.261 pengungsi
- Rusia: 47.800 pengungsi
- Belarusia: 357 pengungsi
- Negara lain: 90.000 pengungsi
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina