Kamis, 2 Oktober 2025

Puan Maharani Curhat Tak Dijemput Gubernur, Ketua PDIP Solo: Pemimpin Itu Pelayan, Tidak Dilayani

Rudy menegaskan sifat Puan tersebut mencerminkan belum adanya kedewasaan dalam berpolitik.

Dok. tim Puan Maharani via KOMPAS.com/KOMPAS.com Mochamad Sadheli
Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

“Apa yang dilakukan Ibu Puan ini kemanjaan,” katanya.

“Watak-watak itu harus dikikis, kemanjaan, harus dijemput, harus difasilitasi,” pungkasnya.

Terlalu sentimentil

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai curhatan Puan terkesan sentimentil dan berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Pasalnya, apa yang disampaikan Puan tak cukup berbobot untuk disampaikan ke publik.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, menilai seharusnya Puan sebagai wakil rakyat, lebih banyak berbicara soal publik.

"Karena di samping informasinya serba enggak jelas, juga karena bobot informasinya sendiri tidak cukup penting untuk dijadikan isu publik."

"Sebagai Ketua DPR, Puan mestinya lebih banyak berbicara tentang persoalan publik," kata dia dalam pesan yang diterima Tribunnews, Jumat (11/2/2022).

Lebih lanjut, Lucius menyebut Puan seharusnya menyuarakan suara rakyat dibanding curhat masalah pribadinya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved