Saat Kunjungan Kerja ke Rembang, Ganjar Pranowo Sowan ke Tiga Kiai, Siapa Saja dan Apa yang Dibahas?
Belum lama ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke sejumlah kiai saat melakukan kunjungan kerja ke Rembang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum lama ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke sejumlah kiai saat melakukan kunjungan kerja ke Rembang.
Silaturahmi itu dilakukan setelah memantau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Setidaknya, ada tiga kiai yang ditemui oleh Ganjar, yakni KH Nawawi Cholil, pengasuh Pesantren An-Nawawiyyah Tasikagung Rembang, KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha), dan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).
Apa yang dibahas Ganjar dalam pertemuan-pertemuan itu?
Di Pesantren An-Nawawiyyah, kedatangan Ganjar disambut rebana yang dimainkan para santri. Ganjar berbincang akrab dengan kiai yang biasa disapa Mbah Wi.
Selanjutnya, Ganjar bersama Kiai Nawawi meluncur ke kediaman Gus Baha di Narukan Kecamatan Kragan usai memantau pelaksanaan vaksin.
Baca juga: Sejarah Nahdlatul Ulama yang Didirikan KH Hasyim Asyari, Kini Peringati Harlah ke-96
Silaturhami di kediaman Gus Baha tampak hangat. Keduanya terllihat beberapa kali tertawa ketika membahas sejumlah topik.
Menariknya, dalam kesempatan itu disinggung soal sosok Kiai Hisyam yang merupakan kakek mertua Ganjar.
“Wah aku ketekan mantu kiai iki (wah saya kedatangan menantu kiai ini). Mbah Wi (Kiai Nawawi) Pak Ganjar iki putune Mbah Hisyam lho,” kata Gus Baha.
Kiai Hisyam sendiri adalah kakek dari istrinya, Siti Atikoh Supriyanti.
Menurut Gus Baha, Kiai Hisyam adalah ulama yang sangat disegani dan dihormati.
Usai dari Gus Baha, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo sowan di kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Kepada wartawan, Ganjar mengaku kedatangannya ke kediaman Gus Mus hanya sebatas silaturahmi biasa.
“Silaturahmi biasa. Sudah lama tidak ke sini. Kalau ke Rembang biasanya saya mampir disini. Tapi karena pandemi, dan Gus Mus ini saya terima kabar kalau prokesnya sangat ketat,” kata Ganjar
Ganjar mengaku ketaatan Gus Mus dalam menerapkan protokol kesehatan selama Pandemi menjadi teladan baginya.
“Saya sering bagikan video-video Gus Mus itu karena prokesnya menjadi tauladan selama pandemi ini,” ucap Ganjar.
Selama pertemuan Ganjar mengaku hanya berbicara soal seni. Hal ini sesuai latar belakang Gus Mus yang juga seorang seniman.
“Ngobrolnya santai, banyak guyon. Hanya sebatas sini terus ketawa-ketawa. Pokoknya kalau ketemu Gus Mus ini ya senang aja, bicara santai dan guyon-guyon,” pungkasnya.
Bikin Gus Baha Terpingkal-pingkal
Dalam pertemuannya dengan Gus Baha, baik Ganjar maupun kiai bernama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim itu saling memuji.
Suasana menjadi sangat akrab dan penuh tawa, dibalut dalam guyonan khas mereka.
Berkali-kali, Ganjar terlihat tertawa sampai terpingkal-pingkal mendengar cerita Gus Baha yang memang terkenal lucu itu.
Ditemani kopi dan jagung rebus, Ganjar berbincang santai dengan Gus Baha dan sejumlah kiai lain, termasuk KH Nawawi di kediaman Gus Baha, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, pada Rabu (2/2/2022).
Lebih dari satu jam Ganjar bercakap-cakap dengan Gus Baha di tempat itu.
"Wah aku ketekan mantu kiai iki (saya kedatangan mantu kiai ini). Mbah Wi (Kiai Nawawi) Pak Ganjar iki putune Mbah Hisyam lho," kata Gus Baha.
Bahkan, Gus Baha mengatakan sudah melihat video Ruang Ganjar di kanal YouTube saat peringatan hari santri
Gus Baha memuji Ganjar yang mampu mengartikan lafaz bismillahirrahmanirrahim dengan cara membaca kitab kuning ala anak pondokan.
"Saya itu lihat videonya, Pak, enak lho. Arrohmani, arrohimi. Enak tenan pak, sampeyan durung delok ya Pak Wi (Bapak belum lihat ya KH Nawawi). Fasih tenan lho, lha iki putune kiai (fasih benar lho, lha ini cucunya kiai)," ucap Gus Baha.
Ganjar hanya tertawa mendengar cerita Gus Baha itu.
Bahkan, Ganjar merasa pujian dari Gus Baha itu terlalu berlebihan.
"Mboten Gus, kulo malah isin niki (enggak Gus, saya justru jadi malu ini)," ucap Ganjar.
Ganjar dan Gus Baha cukup banyak membicarakan terkait kehebatan Kiai Hisyam, yang tak lain adalah kakek dari istrinya, Siti Atikoh Supriyanti.
Menurut Gus Baha, Kiai Hisyam adalah ulama yang sangat disegani dan dihormati.
Cerita itu membuat Ganjar teringat pada kisah saat keliling di daerah Banjarnegara.
Di sana, ada salah satu warga yang dapat bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni.
Saat itu, Ganjar melihat ada foto Kiai Hisyam di rumah itu.
Saat tahu bahwa Ganjar adalah mantu Kiai Hisyam, orang itu langsung memeluk dan menciuminya.
"Ternyata niki riyen santrine Kiai Hisyam (ternyata dulu itu beliau santrinya Kiai Hisyam). Lha saya itu kok langsung dirangkul, diambungi Gus," jelasnya.
Gus Baha tertawa mendengar itu. Menurutnya, itu hal yang biasa di kalangan santri, istilahnya ngalap berkah sang kiai.
"Mesti langsung dicucup bun-bune (pasti langsung dicium ubun-ubunnya), ngalap berkah," kata Gus Baha.
Cerita-cerita lain juga menjadi obrolan dalam pertemuan itu.
Di antaranya kisah KH Maimoen Zubair dan ulama lainnya. Usai pertemuan, Ganjar meminta didoakan oleh Gus Baha dan ulama-ulama yang lain.
Ganjar mengatakan, dirinya sengaja sowan atau berkunjung ke rumah Gus Baha untuk silaturahmi.
Menurut Ganjar, Gus Baha adalah salah satu ulama yang bisa memberikan pesan-pesan dakwah tetapi dengan gaya dan cara yang mudah diterima publik.
"Saya itu punya banyak teman yang nakal, sekarang banyak yang ikut pengajian Gus Baha. Sebab, pengajiannya itu indah sekali, tidak suka marah-marah, tidak menyalah-nyalahkan, dan adem," kata Ganjar.
Cara penyampaian seperti itu, lanjut Ganjar, ternyata efektif. Banyak anak muda yang ikut pengajian Gus Baha lewat kanal YouTube dan media sosial.
"Jadi kalau ikut pengajian Gus Baha ini menarik. Selain lucu, juga mereka yang mungkin dulu berbuat salah, tidak disalah-salahkan atau dikafir-kafirkan.
Beliau mengajinya itu tidak pernah menjatuhkan, jadi yang ikut pengajiannya jadi happy," terang dia.
Sebagian artikel tayang di Tribun Jateng dengan judul: Lebih dari 1 Jam Bertemu, Ini Cerita Ganjar Pranowo yang Bikin Gus Baha Terpingkal-pingkal