Senin, 6 Oktober 2025

Bursa Capres

Hasil Survei Sebut Ganjar dan Erick Masuk Tiga Besar Capres Pilihan Warga NU

Dari riset tersebut, didapati tiga nama yang dijagokan dan menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai capres 2024 nanti.

Editor: Hasanudin Aco
Via Tribun Jateng
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Sabtu (16/5/2020). Selain menyerahkan sejumlah bantuan alat kesehatan, kedatangan Erick ke rumah Ganjar juga untuk membahas berbagai persoalan. (Foto/Ist). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) melakukan riset terkait sejumlah nama calon presiden atau capres pada pemilihan presiden alias Pilpres 2024 mendatang.

Dari riset tersebut, didapati tiga nama yang dijagokan dan menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai capres 2024 nanti.

Nama-nama tersebut antara lain Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dan terakhir Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Jawa Tengah.

Demikian diungkapkan Direktur Ekskutif CSIIS, Moh Sholeh Basyari, melalui keterangan resminya di Jakarta pada Selasa (25/1/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.

Baca juga: Jokowi: Saya Tidak Ingin Halangi Keinginan Orang yang Ingin Maju Jadi Capres

Sholeh menjelaskan, untuk wilayah Jawa Tengah terdapat tiga nama yang muncul yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir.

Kemudian, di Jawa Barat ada nama Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Lalu di Banten, ada nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.

Berikutnya, lanjut Basyari, yaitu di Lampung terdapat nama Erick Thohir, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

"Kemunculan Erick Thohir masuk tiga besar survei, bisa dibaca bahwa pendekatannya kepada komunitas NU cukup efektif," kata Basyari.

Hasil riset lainnya, kata dia, munculnya nama Yenny Wahid yang mengalahkan politisi NU kawakan dan senior sekelas Muhaimain Iskandar dan Saifullah Yusuf.

Ia menduga perubahan itu merupakan respons warga NU atas kebijakan ketua umum PB NU, Gus Yahya, yang ingin menghidupkan Gus Dur.

Jajak pendapat yang dilakukan CSIIS dilakukan serentak di Probolinggo, Pasuruan, Malang. Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang dan Lampung Tengah.

Survei semiriset tersebut, kata Basyari, dilakukan pada 7 Januari 2022.

Data Survei diambil dengan wawancara mendalam.

Wawancara tersebut dilakukan secara tidak langsung. Responden tidak dalam posisi mengetahui bahwa dia tengah diambil datanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved