Senin, 6 Oktober 2025

Menhan Prabowo: Pembelian Jet Tempur Rafale Tinggal Aktifkan Kontrak, F-15 EX Masih Negosiasi

"Rafale yang sudah agak maju. Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pesawat tempur milik Angkatan Udara Perancis (Armee de I'Air) Rafale demo terbang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Demo pesawat tempur serbaguna generasi 4,5, bermesin dua, bersayap delta buatan Dassault Aviation Perancis tersebut untuk promosi kepada Indonesia sehubungan dengan akan digantikannya pesawat tempur AU jenis F-5 Tiger yang sudah tua usia pakainya. KOMPAS/HERU SRI KUMORO 

"F-15 (F-15EX) kita masih dalam tahap negosiasi," kata Prabowo.

Terkait pembelian pesawat, sebelumnya pernah diutarakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Ia mengatakan, rencana pembelian pesawat tempur telah mengerucut ke dua jet tempur, yakni Dassault Rafale dan F-15EX.

Dengan rencana tersebut, Fadjar mengatakan, pemerintah meninggalkan rencana pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 asal Rusia.

Menurutnya, anggaran jadi salah satu pertimbangan utama yang membuat pemerintah memilih untuk membeli Rafale dan F-15 EX.

Baca juga: Pengamat Yakin Duet Prabowo-Jokowi Tak Akan Direstui Megawati

Diketahui, Indonesia berencana memboyong 8 unit F-15 EX.

Dalam kesempatan Rapim Kemhan kemarin Prabowo menyatakan pihaknya juga sudah menyerahkan sejumlah peralatan buatan dalam negeri untuk TNI.

"Secara simbolis kita serahkan beberapa peralatan untuk TNI produksi dalam negeri kita, produksi pindad yaitu kendaraan berlapis baja, ada badak, ada anoa, ada komodo dan ada beberapa alat-alat untuk angkatan udara dan untuk angkatan laut, kapal patroli ya," katanya.

Komcad Dilanjutkan

Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan program Komponen Cadangan (Komcad) akan berlanjut pada tahun ini.

Keputusan untuk melanjutkan program itu merupakan hasil evaluasi dan pencapaian kebijakan pertahanan negara pada tahun lalu.

”Kebijakan Pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut dari upaya pencapaian sasaran kebijakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tahun 2021," kata Prabowo saat membuka Rapim Kemhan, Kamis (20/1/2022).

"Sasaran kebijakan yang masih berlangsung akan dilanjutkan, di antaranya kebijakan pembentukan komponen cadangan dan penataan komponen pendukung," imbuhnya.

Keputusan melanjutkan program Komcad itu didasarkan Prabowo atas kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara yang menjadi acuan bagi Kemhan dan TNI untuk menyelenggarakan Pertahanan negara.

Penyelenggaraan Pertahanan negara yang berpedoman pada sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, mendorong pelibatan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Untuk memastikan program berjalan, hal itu harus dipersiapkan sedini mungkin, salah satunya melalui program Komcad.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved