Pasca Gempa, Perbaikan Sarpras Pendidikan, Kesehatan, dan Ibadah di Banten Jadi Prioritas
Pemerintah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terdampak gempa Banten.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terdampak gempa Banten.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah memprioritaskan perbaikan sarana prasarana (sarpras) pendidikan dan juga sarana ibadah.
"Saya melihat yang mendesak (untuk diperbaiki) sarana pendidikan dan sarana ibadah. Ini harus segera ditangani, apalagi sudah ada kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari Kemendikbud," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (19/1/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir saat memimpin Rapat Tingkat Menteri Penanganan Dampak Bencana Gempa Bumi Provinsi Banten secara virtual, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Muhadjir Effendy Minta Jajaran Kemenko PMK Tingkatkan Kinerja di Tahun 2022
Berdasarkan laporan Bupati Pandeglang Irna Narulita dalam rapat, data saat ini mencatat 43 sekolah dan 15 sarana ibadah di Kabupaten Pandeglang mengalami dampak akibat bencana gempa bumi tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Lebak, menurut Bupati Iti Oktavia Jayabaya, total yang terdampak yaitu 22 sekolah, 35 madrasah, dan 14 sarana ibadah.
“Yang jelas, sekolah dan madrasah akan kita utamakan untuk diperbaiki selain puskesmas dan sarana ibadah. Kita harus pastikan agar anak-anak jangan sampai terganggu belajar-mengajarnya," kata Muhadjir.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,6 SR telah mengguncang wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya pada 14 Januari 2021 tepat pukul 16.05 WIB.
Setidaknya 48 kecamatan dan 166 desa/kelurahan mengalami dampak dengan kondisi terparah di Kecamatan Sumur, Cikeusik, Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.