Sabtu, 4 Oktober 2025

Bursa Capres

Wacana Usung Prabowo & Jokowi di Pilpres 2024, Habiburokhman Ungkap Pilihan Gerindra untuk Saat Ini

Habiburokhman mengaku tidak mengetahui siapa orang-orang di balik adanya deklarasi tersebut.

Kemhan RI
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama tokoh senior TNI di Kantor Kemhan RI Jakarta Pusat pada Senin (10/1/2022). 

Pasalnya menurut Habiburokhman, cawapres bagi Prabowo baru bisa jelas saat menjelang 2024.

Habiburokhman mengaku pihaknya masih harus mencermati dinamika politik yang terjadi.

"Soal siapa cawapres Pak Prabowo sepertinya baru bisa jelas menjelang 2024. Karena kami harus mencermati dinamika politik yang terjadi, " ungkap Habiburokhman.

Baca juga: Waketum Gerindra Mengaku Tak Mengenal Sekber yang Mendeklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Jokowi

Namun Habiburokhman memastikan bahwa saat ini Gerindra masih terus melakukan komunikasi dengan partai politik lain dan berbagai tokoh.

Sehingga hubungan Gerindra dengan partai politik lain atau tokoh-tokoh tersebut masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

"Komunikasi kami dengan berbagai partai politik dengan berbagai tokoh terus kami lakukan hingga saat ini. Jadi kami punya hubungan baik dengan semua. Partai politik dan tokoh-tokoh partai tersebut," pungkasnya.

Bisa Mendegradasi Jokowi

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, apa yang dilakukan oleh Sekber itu bisa mendegradasi Jokowi

Karena, kata Ujang, secara otomatis Jokowi akan turun kasta.

"Itu seolah-olah sekelompok atau segelintir orang, yang bisa saja menjerumuskan Jokowi. Karena Jokowi bisa dinilai rakyat, sebagai orang yang haus kuasa," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (15/1/2022).

Ujang pun menilai, apa yang dilakukan oleh Sekber itu tak layak.

Karena, hanya akan menjebloskan Jokowi.

"Kasihan juga Jokowi didorong-dorong, jangan sampai kejeblos oleh kelompok pendukungnya," tambah Ujang.

Ia juga mengatakan, bahwa seorang pemimpin hebat akan berhenti berkuasa jika sudah tiba saatnya berhenti.

Sehingga, tak perlu memaksakan diri, apalagi dengan jabatan lebih rendah dari sebelumnya, dari Presiden, turun ke Cawapres. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved