Wapres Sebut Indonesia Punya PR untuk Tingkatkan Jumlah Angkatan Kerja Berpendidikan Tinggi
Wapres berharap STAIS Syaichona Moh. Cholil dapat memberikan kontribusi yang semakin besar dan luas lagi untuk kemajuan bangsa.

Tantangan keempat, tutur Wapres, adalah bagaimana mengimplementasikan iptek sesuai konteks dan kearifan lokal. Seperti halnya STAIS Syaichona Moh. Cholil yang terlahir dari lingkungan pondok pesantren.
"Tujuan kehadiran pondok pesantren pada hakikatnya untuk turut mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat di sekitar pondok," terangnya.
Oleh sebab itu, sambung Wapres, melalui program pengabdian masyarakat, STAIS Syaichona Moh. Cholil dapat menerjunkan tenaga pengajar maupun mahasiswa untuk terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pendampingan UMKM halal.
"Saya melihat potensi Kabupaten Bangkalan sangat besar, mulai dari pertanian, perikanan dan kelautan, industri batik, hingga wisata halal. Apabila terus dikembangkan, potensi daerah Bangkalan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024," paparnya.
Terakhir, Wapres menyebutkan bahwa tantangan kelima pendidikan tinggi dalam mewujudkan generasi emas berkarakter dan berwawasan global, adalah bagaimana memperluas jejaring kerja sama, baik dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi profesi dan kemasyarakatan, dunia usaha dan industri, hingga media, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Seiring dengan terbukanya kolaborasi yang semakin luas, maka semakin terbuka pula wawasan global seluruh sivitas akademika STAIS melalui kolaborasi riset, pertukaran pengajar dan mahasiswa, hingga kesempatan magang dan praktik kerja bagi peserta didik," tuturnya.
Wapres berharap STAIS Syaichona Moh. Cholil dapat memberikan kontribusi yang semakin besar dan luas lagi untuk kemajuan bangsa.
Dia pun mengapresiasi seluruh jajaran pimpinan, para kiai, pengajar, dan pengurus Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil atas dedikasi dan amal salehnya selama ini, dalam mengantar dan membimbing para santri menjadi SDM yang saleh, cerdas, terampil, dan mandiri.
"Semoga STAIS dapat terus mencetak lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan global, sekaligus mampu bersikap tasamuh, berjiwa sosial, dan menghadirkan kedamaian dalam pergaulan, baik antar-saudara sebangsa maupun dengan bangsa-bangsa lain di dunia," pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, Ketua dan Jajaran Pengurus Yayasan Ma’arif Syaichona Moh. Cholil, serta segenap sivitas akademika STAIS Syaichona Moh. Cholil beserta wisudawan dan wisudawati angkatan ke-10.