Profil Majelis Ulama Indonesia: Sejarah Berdirinya MUI, Tujuan, dan Daftar Ketua MUI
Profil Majelis Ulama Indonesia (MUI), sejarah berdirinya MUI, tujuan, dan daftar Ketua MUI dari periode pertama hingga 2022. MUI berdiri 26 Juli 1975.
Tujuan berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Dalam perjalanannya, MUI sebagai wadah musyawarah para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim meneruskan tujuan sebagai berikut, yaitu:
1. Memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala;
2. Memberikan nasihat dan fatwa tentang masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, terutama meningkatkan kegiatan untuk mempererat kerukunan antar-umat beragama dalam persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penerjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna menyukseskan pembangunan nasional;
4. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat, khususnya umat Islam, dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.
Daftar Ketua MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengalami beberapa kali musyawarah nasional, dan pergantian Ketua Umum, yaitu:
1. Prof. Dr. Hamka (1977 – 1981)
2. KH. Syukri Ghozali (1981 – 1983)
3. KH. Hasan Basri (1985 – 1998)
4. Prof. KH. Ali Yafie (1998 – 2000)
5. KH. M. Sahal Mahfudz (2000 – 2014)
6. Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin (2014 – 2015)
7. Prof. Dr. KH. Ma`ruf Amin (2015 – 2020)