Pembelajaran Tatap Muka
Pro Kontra Sekolah Tatap Muka 100%, Animo Belajar Mengajar Tinggi meski Vaksinasi Baru Sekali
Pro kontra terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen terjadi di masyarakat, ini kata Ketum IDAI, Ketua Komisi X DPR RI dan Koordinator P2G
Kendati demikian, meskipun sifatnya wajib, sekolah dengan sistem PJJ masih bisa menjadi pilihan jika memang kondisi tidak memungkinkan.
"Tentu sekali lagi, ini sifatnya yang walaupun wajib, tapi bagi sekolah yang belum siap melakukan PTM ini masih bisa pada posisi opsional."
"Dan terus menyesuaikan dua sampai tiga bulan kedepan, sambil kita melihat perkembangan Covid-19 kedepan," lanjut Syaiful.
Baca juga: 2.053 Sekolah di Jaksel Gelar PTM 100 Persen, Wali Kota Pastikan Sekolah Terapkan Prokes Ketat
Animo Tinggi, Tapi Terkesan Mendadak
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim sebut animo guru, siswa dan orang tua untuk masuk PTM sangat tinggi.
Akan tetapi perlu ada perencanaan yang lebih terkait dengan kesiapan fasilitas sekolah.
"Kalau bertanya siap atau tidak siap, memang animo guru, siswa apalagi orang tua masuk PTM normal (ini tinggi)."
"P2G pada saat PPKM Darurat kemarin melakukan survei yang memang mayoritas orang tua memang (menginginkan) segera (dilakukannya) PTM," kata Satriawan.
"Yang agak kagetnya kita adalah karena kita di lapangan, di sekolah ini harus 100 persen dan wajib."
Baca juga: PTM Terbatas Wajib Dilaksanakan, Ini Aturan dan Syarat Sekolah Gelar Tatap Muka
"Kalau sebelumnya itu kan opsional, antara PJJ dan PTM, tapi kalau sekarang wajib PTM."
"Ini memang bagi kami terlalu mendadak, makanya kami berharap pemda dapat membuka sekolah secara bertahap."
"Jangan langsung 100 persen, dievaluasi dulu sekolahnya (bagaimana) vaksinasi gurunya, sudah dua tahap belum, siswanya seperti apa, sekolahnya seperti apa, fasilitasnya seperti apa."
"Saya rasa Dinas Pendidikan dan Satgas Covid-19 di daerah itu melakukan survei dulu sekolah itu layak atau tidak masuk PTM 100 persen," jelas Satriawan.
IDi Minta PTM 100 Persen Digelar Usai Siswa Dapatkan Vaksinasi Lengkap
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Yanuarso menyarankan pembelajaran tatap muka 100 persen sebaiknya dilakukan usai anak umur 6-11 tahun telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Baca juga: Dukung Pelaksanaan PTM di Sekolah, Hetifah: Tetap Waspada Omicron