Virus Corona
Sebut Situasi Covid-19 Indonesia Lampu Kuning, IDI: Pemerintah Perlu Perketat Lagi Pintu Masuk
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih ingatkan bahwa pemerintah perlu perketat lagi pintu masuk perjalanan luar negeri.
"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia yang dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui, kedua orang tersebut adalah WNI yang baru saja bepergian dari Amerika Selatan dan Inggris.
Wisma Atlet Lockdown 7 Hari
Petugas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet memberlakukan lockdown lokal di beberapa tower sejak Kamis (16/12/2021) malam.
Lockdown atau pembatasan ketat ini dilakukan pasca terdeteksinya kasus varian Omicron di Indonesia.
Semua tenaga kesehatan dan staf tidak diperkenankan untuk mengelilingi area Wisma Atlet.
Untuk diketahui, lockdown akan diberlakukan selama 7 hari ke depan.
Ini dilakukan sebagai langkah mitigasi penyebaran lokal Covid-19.
Kapuskes TNI Mayor Jenderal Budiman kabarkan tower 2,3,5,6 dan 1 kebelakang saat ini dilockdown.
Semua orang yang tinggal di komplek Wisma Atlet ini tidak boleh keluar.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Sudah Digelar, Ini Rekomendasi dari IDAI
Terkecuali bila ada keperluan khusus, misalnya dokter spesialis yang masih dibutuhkan di rumah sakit lain.
"Saat ini yang dilockdown adalah gedung 2,3,5,6 dan 1 kebelakang. Lockdown tidak boleh ada orang keluar masuk, kecuali dengan menggunakan prosedur yang ketat."
"Yakni menggunakan baju hasmat, seperti contohnya dokter spesialis yang mungkin juga masih dibutuhkan di rumah sakit lainnya, maka bisa keluar masuk dengan menggunakan hasmat."
"Yang tinggal di RSDC ini betul-betul tidak boleh keluar," jelas Budiman dikutip dari Kompas Tv, Jumat (17/12/2021).
Sementara itu, untuk pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19, masih diizinkan masuk untuk melakukan karantina di area ini.
"Untuk pasien yang akan masuk atau pasien-pasien terkonfirmasi Covid-19 apapun variannya tetep bisa masuk (karantina di Wisma Atlet)."
"(Mereka) tentu saja (diizinkan masuk), karena kita punya tempat luas. Untuk yang berbeda varian akan kita pisahkan," jelas Budiman.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Waradani/Reynas Abdila/Faryyanida Putwiliani)