Minggu, 5 Oktober 2025

Pakar Nilai Cara Jokowi Jawab Kritikan Anwar Abbas Sudah Tepat: Presiden Lebih Rileks

Cara Jokowi menjawab kritikan Anwar Abbas di acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI sudah tepat, Pakar: Presiden Lebih Rileks.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Inza Maliana
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI. - Cara Jokowi menjawab kritikan Anwar Abbas di acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI sudah tepat, Pakar: Presiden Lebih Rileks. 

Sehingga bila Presiden dikatakan gagal menurunkan ketimpangan itu makna yang salah.

Hamdi menuturkan, jika dalam forum debat politik, kritikan Anwar Abbas dinilai kalah talak dengan Jokowi.

"ini salah konsep ini yang salah. Jadi mengkritik dengan datanya salah."

"Kalau ukurannya agregat Jokowi berhasil menurunkan ketimpangan dari 0.41 menjadi 0,39," jelasnya.

Jokowi Jawab Kritikan Anwar Abbas

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pernyataan Wakil Ketua Umum Muajelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas terkait penguasaan lahan di Indonesia.

Pada momen Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI, Anwar Abbas menyampaikan indeks Indonesia bidang pertanahan yang  memprihatinkan, yakni 0,59.

Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden pun memberikan tanggapan di dalam forum tersebut.

Dikatakan, apa yang disampaikan oleh Waketum MUI ini benar, namun Jokowi juga memberikan sanggahannya.

Baca juga: BFN dan IFS 2021 Dorong Pemanfaatan Fintech dan Akselerasi Inklusi Keuangan Perkuat Ekonomi

“Yang pertama yang berkaitan dengan lahan, dengan tanah. penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul. Tapi bukan saya yang membaginya," ucap Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (12/12/2021).

"Ya harus saya jawab. Harus saya jawab.”

“Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta dari yang ingin kita bagi," lanjutnya.

Presiden menambahkan, saat ini Indonesia sudah memiliki bank tanah.

“Saat ini kita sudah mempunyai bank tanah, akan kita lihat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang ditelantarkan semuanya.”

“Mungkin Insya Allah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu, yang ditelantarkan itu banyak sekali."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved