Bupati Karo Sumut Beri Penjelasan Soal Perbaikan Jalan Usai Warganya Kirimkan Buah Jeruk ke Jokowi
Bupati Karo, Provinsi Sumatera Utara, Cory Sebayang buka suara soal kabar warga Desa Liang Melas mengirimkan tiga ton buah jeruk ke Jokowi
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Karo, Provinsi Sumatera Utara, Cory Sebayang buka suara soal kabar warga Desa Liang Melas mengirimkan tiga ton buah jeruk ke Istana Negara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (9/12/2021).
Menurut Cory, pengiriman jeruk oleh warganya ke Jokowi itu adalah hal yang wajar.
Bukan bermaksud menyindir pemerintah karena daerahnya tidak pernah diperhatikan.
Cory menyebut pengiriman buah jeruk itu berdasarkan inisiatif warga karena memiliki hasil kebun yang baik.
"Itu sebenarnya bukan kami perintahkan, tapi inisiatif mereka sendiri, karena mereka begitu cinta terhadap Bapak Presiden."
"Karena jeruknya di sana banyak (jadi) diantarkannya ke Pak Presiden," tutur Cory di rumah dinas Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Medan yang dikutip dari Kompas Tv, Kamis (9/12/2021).
Mengenai adanya isu protes warga terkait jalan yang rusak, Cory menjelaskan sebelumnya warga telah berkomunikasi dengan Pemkab Karo.
Baca juga: KPK Hadirkan Eks Plt Dirut Sarana Jaya dalam Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Tanah di Munjul
"Kalaupun tidak dikomunikasikannya dengan kami, kami akan tetap memperhatikan daerah kami."
"Apalagi daerah di sana, saya bukan bilang daerah tertinggal, tetapi memang mereka di sana itu jauh. Dari empat kecamatan lainnya, tempat (Desa Liang Melas itu yang paling) jauh di sana."
"(Kami upayakan) akan kami perhatikan terus. Tiap tahun ada anggaran ke sana," ujar Cory.
Untuk diketahui, jalan kabupaten yang menuju perkebunan jeruk kabupaten tersebut memang kondisinya rusak dan berlumpur.
Mengingat jalan tersebut masih tanah dan memang belum di aspal.
Saat disinggung mengenai sejak kapan kondisinya seperti itu, Cory menyebut bahwa jalan tersebut rusak belum lama ini.
"Kondisi seperti itu saya katakan tidak lama juga ya. Tapi karena di sana pembangunannya bertahan ya kondisi (jalan yang rusak) seperti itu mungkin hanya beberapa meter, bukan semuanya.
"Dan memang masyarakat di sana punya hati yang macam-macam juga. Pembungan air yang tergenang itu saja, mereka tidak mau diarahkan ke ladangnya," tambah Cory.
Akan tetapi menurut kabar yang muncul, jalan tersebut memang belum pernah diperbaiki bahkan sampai 25 tahun berlalu.
Baca juga: Warganya Kirim 1 Truk Jeruk ke Jokowi, Bupati Karo: Bukan Diperintahkan tetapi Inisiatif Warga
Namun, Cory menampiknya karena setiap tahun ada anggaran ke daerah tersebut.
"Saya menegaskan tiap tahun ada anggaran ke sana, dan ini sudah dianggarkan yang mana direncanakan awal tahun 2022, kita mulai pembangunan jalan di sana.
"Yakni dengan anggaran kurang lebih 6 miliar untuk membuat jalan sepanjang 3 kilometer," jelas Cory.
Mengutip Tribunnews.com, Kamis (9/12/2021) sebelumnya, Jokowi dikabarkan menerima enam perwakilan warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/12/ 2021).
Selain menyampaikan aspirasi, perwakilan warga tersebut juga membawa satu truk berisi buah jeruk sebanyak tiga ton sebagai oleh-oleh untuk Jokowi.
Selain membawa oleh-oleh buah jeruk, mereka datang langsung menemui Jokowi dengan harapan mendapatkan perhatian terkait kondisi jalan yang rusak di daerahnya.
Satu dari perwakilan warga tersebut, Setia Sembiring menyebut, jalan yang rusak tersebut juga berdampak pada warga di enam desa dan tiga dusun di Liang Melas Datas.
"Tadi di dalam kami mengantarkan oleh-oleh ini, mudah-mudahan dan kami harapkan Bapak Presiden kita memperhatikan kami masyarakat Desa Liang Melas yang jumlahnya enam desa ditambah tiga dusun."
"Jadi kami harapkan benar bantuan Bapak itu agar desa kami bisa ada perubahan dari dulunya menjadi agak lebih baik," kata Setia.
Baca juga: Jokowi Terima 1 Truk Jeruk dari Warga Karo Sumatera Utara, Apa Respons KPK?
Menaggapi hal itu, Jokowi mengatakan bahwa jalan rusak di Liang Melas Datas akan segera diperbaiki.
Jokowi juga telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan perbaikan jalan tersebut dan telah ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Bina Marga pada Minggu, 5 Desember 2021.
"Saya sudah dengar semua kok, jadi nggak usah diceritakan saya sudah dengar. Hari Sabtu sudah saya perintah ke Menteri PU, kemarin (5/12) sudah sampai sana."
"Tadi pagi katanya sudah mulai melihat lapangan, sudah mengukur, nanti sebentar lagi dikerjakan," jelas Jokowi.
Tanggapan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi kabar tersebut.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ipi Maryati Kuding menerangkan, berdasarkan Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi, dalam hal objek gratifikasi berupa makanan dan/atau minuman yang mudah rusak, dapat ditolak untuk dikembalikan kepada pemberi.
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri: Jokowi Pemimpin Orkestrasi Pemberantasan Korupsi
Namun jika tidak dapat ditolak, maka dapat disalurkan sebagai bantuan sosial.
"Dan sebagai bentuk transparansi, laporan penolakan atau penyaluran bantuan sosial kemudian dapat disampaikan kepada KPK," ujar Ipi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (8/12/2021).
Ipi lantas mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun kepada pegawai negeri ataupun penyelenggara negara demi menerima pelayanan dari pemerintah sebagai dukungan upaya pemberantasan korupsi.
Mengingat, kata Ipi, memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab pegawai negeri ataupun penyelenggara negara.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Taufik Ismail/Ilham Rian Pratama)