Selasa, 7 Oktober 2025

Komisioner Komnas HAM Belum Satu Suara Soal Kasus Munir, KASUM: Mestinya Bisa Dikelola

Usman Hamid mengatakan perbedaan pandangan di antara Komisioner Komnas HAM terkait kasus Munir harusnya bisa dikelola.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Ketua Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) Usman Hamid di Kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Rabu (8/12/2021). 

Serangan tersebut kemudian, lanjut dia, bisa berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan dan sebagainya.

Hal tersebut disampaikannya dalam audiensi KASUM dengan Komnas HAM RI secara virtual pada Senin (6/9/2021).

"Seperti yang saya sampaikan tadi, diskusi yang berkembang masih ada yang melihat ini unsur sistematisnya belum terpenuhi. Kenapa? Karena memang ada pertimbangan lain-lain, ada macam-macam pertimbangan," kata Sandrayati.

Perbedaan pandangan kedua, kata dia, ada pada unsur korban yang dalam kasus pembunuhan Munir adalah satu orang.

Dalam diskusi antara Komisioner Komnas HAM ada yang berpendapat korbannya adalah pembela HAM karena yang mendapat serangan bukan hanya Munir tetapi ada lembaga dan juga ada beberapa pembela HAM lainnya.

"Realita tersebut diakui terjadi tetapi apakah unsur sistematis cukup atau tidak. Ini yang masih kami dalami dan kami diskusikan bersama," kata Sandrayati.

Ia mengatakan untuk menentukan adanya dugaan pelanggaran HAM berat harus ada keputusan bulat di level paripurna internal Komnas HAM.

Sandrayati mengatakan tujuh komisioner Komnas HAM periode ini terus berupaya agar bisa berpendapat secara bulat.

"Dari situ memang kami melihat kami harus diskusi lebih mendalam dan ya tentunya rekan-tekan tahu bahwa tujuh komisioner memang terus berupaya agar kami bisa berpendapat secara bulat. Kami sampai saat ini tidak pernah voting. Jadi ini juga yang memelihara kebersamaan sampai saat ini," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved