Gunung Semeru Erupsi
Sejarah Letusan Gunung Semeru, Aktivitas Vulkanik Berdurasi Panjang pada 1941-1942
Berikut sejumlah catatan sejarah erupsi Gunung Semeru. Catatan aktivitas Gunung Semeru terjadi sejak 1818. Berikut selengkapnya.
Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru.
Baca juga: Kepala BNPB Serahkan Bantuan Langsung Kepada Pasien Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Status Gunung Semeru dan Rekomendasi
Adapun saat ini Gunung Semeru berada pada status level II atau waspada dengan rekomendasi sebagai berikut :
Pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi.

Update Korban
Sementara itu Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru menginformasikan, 15 orang tercatat meninggal dunia hingga Senin (6/12/2021) pukul 11.00 WIB.
Sementara itu terdapat sebanyak 27 orang yang masih dinyatakan hilang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan pihaknya masih akan terus mengecek dan memvalidasi data untuk memastikan status korban.
Baca juga: Banyak Korban Erupsi Gunung Semeru Alami Luka Bakar, Bisakah Bersihkan Luka dengan Air?
Abdul menambahkan, hingga hari ini posko akan terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga yang menjadi korban erupsi.
"Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan."
"Terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," kata Abdul dilansir laman resmi bnpb.go.id.