Sabtu, 4 Oktober 2025

Terima Bantuan dari Erick Thohir, Warga: Jadi Cerita Bagi Anak Cucu Kami

Rasa senang warga usai menerima bantuan program social healing dari orang nomor satu di Kementerian BUMN kabinet Presiden Jokowi itu.

Penulis: Hasanudin Aco
Tribunnews.com
Erick Thohir bersama warga Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. 

"Cukup panas (pakai baju adat,red) tetapi demi kesuksesan acara peresmian yang akan dihadiri Pak Erick Thohir yang telah memberikan bantuan kepada desa kami di sini," sebut dia.

Bahkan, sambung pria yang berkerja sebagai tukang sampah ini, apa yang dilakukan dirinya maupun warga pada umumnya akan menjadi cerita bagi anak dan cucu-cucu bahwa ada seorang pemimpin negeri ini yang mau berkunjung dan memberikan bantuan di kampung yang kecil ini.

Ia pun berdoa, dengan bantuan dan perhatian yang diberikan Erick Thohir melalui yayasannya dapat mengantarkannya menjadi pemimpin Indonesia kedepannya.

"Meski istilahnya saat ini hanya sekedar memberikan bantuan berupa fasilitas umum, tetapi hal kecil itu merupakan perhatian yang berarti bagi kami,"ucapnya.

Rio (35) salah satu penggerak pemuda RT04 menceritakan bagaimana pertama kali datangnya bantuan pembangunan lapangan yang selesai pada 8 Oktober 2021.

Menurut dia, di tanggal 3 Oktober 2021, salah seorang tim dari E Troopers bertemu dengan dirinya untuk menawarkan bantuan berupa pembangunan Fasum.

Tidak perlu waktu yang lama, malam harinya diputuskan menerima setelah terlebih dahulu menentukan lokasi pembangunan, yang merupakan lahan umum milik mushola

Dimana awalnya, sambung dia, lahan kosong tersebut hanya digunakan dalam setahun sekali, yakni saat melaksanakan ibadah sholat Id dan pemotongan hewan kurban saja.

"Kenapa kita pilih lapangan voli, karena lapangan voli berukuran lebih besar dari lapangan lainnya, dan bisa digunakan untuk olahraga takraw maupun badminton, juga bisa digunakan untuk kegiatan mushola,"papar pria yang berkerja freelance tersebut.

Dikatakan dia, meski awalnya tidak yakin lapangan tersebut akan dapat dibangun dengan kondisi tanah yang miring dan sedikit berbukit.

Sebab, dalam perhitungan para warga, hanya bisa dikerjakan bila alat berat seperti eskavator yang menguruk tanah hingga menjadi rata.

Tetapi, dengan keyakinan bahwa yang bantuan yang datang merupakan salah satu rezeki yang tidak boleh ditolak.

Sejumlah para 'petarung' yang berprofesi sebagai pekerja bangunan dan bersama warga menyanggupi pembangunan yang hanya diberi waktu lima hari pengerjaan saja.

"Ini bukti nyata bahwa gotong royong ini benar-benar ajaib, dimana para petarung-petarung gotong royong kita dengan mengorbankan waktunya dengan mengesampingkan kepentingan pribadi, agar lapangan dapat terbangun," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved