Sabtu, 4 Oktober 2025

3 Eks Pentolan KPK Ini Suarakan Antikorupsi Lewat Media YouTube

Tiga orang yang tercatat pernah bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini menyuarakan antikorupsi lewat media YouTube.

zoom-inlihat foto 3 Eks Pentolan KPK Ini Suarakan Antikorupsi Lewat Media YouTube
net
ilustrasi korupsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga orang yang tercatat pernah bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini menyuarakan antikorupsi lewat media YouTube.

Mereka yaitu eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang serta dua mantan penyidik lembaga antirasuah, Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap.

"Sehingga setidaknya sampai saat ini ada 3 eks KPK menggunakan YouTube sebagai alat perjuangannya," kata Yudi kepada Tribunnews.com, Sabtu (13/11/2021).

Yudi Purnomo Harahap
Yudi Purnomo Harahap (Ist)

Yang paling dulu mulai bermain YouTube adalah pimpinan KPK 2015-2019 Saut Situmorang.

Dia pertama kali mengunggah video di saluran 'SAUT SITUMORANG' pada 3 Oktober 2020.

Namun pria yang juga pernah bekerja di Badan Intelijen Negara (BIN) itu terpantau tak terlalu aktif di YouTube.

Selama 2020, ia hanya mengunggah empat video. 

Barulah pada 2021, Saut mulai aktif kembali menggunakan YouTube.

Video paling anyar yang dia unggah berjudul 'Lawan Korupsi : Kejahatan Luar Biasa PCR ?'.

Eks Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang dalam diskusi bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) secara daring, Minggu (29/8/2021).
Eks Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang dalam diskusi bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) secara daring, Minggu (29/8/2021). (Rizki Sandi Saputra/Tribunnews.com)

Dua pegawai KPK yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan kemudian dipecat per 30 September 2021, yakni Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap, juga mulai menggunakan YouTube.

Melalui salurannya 'Novel Baswedan', Novel ingin mengedukasi tentang persoalan antikorupsi dan penegakan hukum berbasis kejujuran dan integritas.

"Saya ingin buat saluran khusus yang fokus pada informasi, edukasi dan diskusi tentang masalah antikorupsi, dan penegakan hukum dengan basis kejujuran dan integritas," kata Novel kepada Tribunnews.com, Jumat (15/10/2021).

Mulai mengunggah video pada 14 Oktober 2021, kini saluran YouTube Novel Baswedan sudah diisi 14 video.

"Hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya tapi perjuangan memberantas korupsi harus tetap berjalan karena hukum tidak pernah buta," ucap Novel dalam video pertamanya.

Novel Baswedan
Novel Baswedan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Sepekan kemudian, Yudi Purnomo Harahap mengunggah video pertamanya di YouTube.

Saluran 'Yudi Purnomo Harahap' itu kini sudah memiliki 1.300-an pengikut.

"Kita akan membahas mengenai korupsi mulai dari pencegahan hingga penindakan, mulai dari upaya pendidikan sampai operasi tangkap tangan (OTT)," ucap Yudi dalam video pertamanya.

Yudi mengatakan awalnya dirinya hanya ingin mengisi acara di kampus dan panggilan media saja. 

Namun, beberapa temannya menyarankan dirinya untuk menyebarkan materi antikorupsi menggunakan media yang lebih bebas.

Baca juga: Selain Dokumen, Barang Bukti Elektronik Turut Disita Penyidik KPK dari Penggeledahan di Tabanan

YouTube dipilihnya untuk menyalurkan ekspresinya itu. Menurutnya, platform itu tempat paling baik untuk dirinya menyebarkan pemahaman antikorupsi.

"(Kontennya) bisa meluas ke mana pun seperti intelijen, kepemimpinan, hingga isu strategis lainnya misalnya hak asasi manusia (HAM), penegakkan hukum dan hankam," kata Yudi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved