Sabtu, 4 Oktober 2025

Lika Liku Perjalanan Kapolda Baru Sulsel, dari Solo Lalu Pimpin Metro Jaya hingga Polda Sulut

Inilah sosok profil Irjen Pol Nana Sujana, Kapolda Sulawesi Utara kini jabat Kapolda Sulawesi Selatan

Editor: Miftah
Tribunnews/JEPRIMA
ARSIP Irjen Nana Sujana jabat Kapolda Metro Jaya. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis saat menandatangani berkas kenaikan pangkat disaksikan oleh Pejabat lama Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Gatot Eddy Pramono bersama pejabat baru Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana pada acara Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri dan Kapolda, di gedung Bareskrim, Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/1/2020). Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melantik perwira tinggi kepolisian yaitu Kapolda Metro Jaya, Kapolda NTB, Kapolda Banten, serta Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Irjen Pol Nana Sujana menjadi sorotan dalam mutasi jabatan terbaru yang dilakukan di tubuh Polri.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu kini mendapat tugas baru sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.

Terakhir, ia mengemban jabatan pimpinan tertinggi Polda yang tak jauh dari Sulsel, yakni Polda Sulawesi Utara.

Lalu bagaimana sosok profil Irjen Pol Nana Sujana berikut sepak terjangnnya?

Pejabat baru Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana bersama pejabat tinggi polri lainnya saat  membaca sumpah jabatan pada acara Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri dan Kapolda, di gedung Bareskrim, Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/1/2020). Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melantik perwira tinggi kepolisian yaitu Kapolda Metro Jaya, Kapolda NTB, Kapolda Banten, serta Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri. Tribunnews/Jeprima
ARSIP Irjen Nana Sujana menjabat Kapolda Metro Jaya. Pejabat baru Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana bersama pejabat tinggi polri lainnya saat membaca sumpah jabatan pada acara Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri dan Kapolda, di gedung Bareskrim, Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/1/2020). Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melantik perwira tinggi kepolisian yaitu Kapolda Metro Jaya, Kapolda NTB, Kapolda Banten, serta Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Seperti diberitakan Tribunnews.com, Kepala Kepolisian RI atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi 173 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) di lingkungan Polri.

Baca juga: POPULER Nasional: Mutasi Perwira Tinggi Polri | Kondisi SBY Ditemani AHY dan Ibas

Para perwira yang dimutasi tersebut mulai dari perwira tinggi hingga perwira menengah.

Daftar mutasi itu tercantum dalam surat telegram bernomor ST/2278/X/KEP/2021 tertanggal 31 Oktober 2021.

Satu di antara perwira yang dimutasi yakni Irjen Nana Sujana yang menjabat Kapolda Sulawesi Utara.

Jabatan baru Irjen Nana adalah sebagai Kapolda Sulawesi Selatan, menggantikan, Irjen Merdisyam.

Sementara posisi Kapolda Sulawesi Utara akan diisi oleh Irjen Mulyatno yang saat ini menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Profil Nana Sujana

Setelah dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya, Nana sempat dimutasi sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.

Pencopotan jabatan Kapolda Metro Jaya itu diduga terkait dengan pembiaran kerumunan massa Rizieq Shihab di Petamburan bulan November lalu.

Dikutip dari Warta Kota, Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.

Ia merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988 pada bidang intel.

Sebelumnya, Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya adalah Jokowi.

Nana Sudjana kemudian digantikan Listyo Prabowo yang kini menjadi Kapolri.

Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng tahun 2011.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dalam konferensi pers peredaran narkoba di Polda Metro Jaya, Kamis (12/11/2020)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dalam konferensi pers peredaran narkoba di Polda Metro Jaya, Kamis (12/11/2020) (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Lalu beralih Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri pada tahun 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada tahun 2013.

Pada 2014, ia menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur.

Ia juga pernah menjadi Wakapolda Jambi pada 2015 dan Wakapolda Jawa Barat pada 2016.

Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.

Pada 7 Januari 2020, ia mengemban amanat sebagai Kapolda Metro Jaya ke-39 menggantikan Gatot Eddy Pramono yang dilantik sebagai Wakapolri.

Prestasi Nana Sudjana

Prestasi Nana Sudjana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.

Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu, menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan 'Geng Solo' di Polri.

Ini karena selain Nana, sebelumnya Listyo Sigit Prabowo, juga mantan Kapolresta Solo, terlebih dahulu promosi menjadi Kabareskrim.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Syahputra Pane mengatakan tantangan berat yang dihadapi Nana Sujana di Polda Metro Jaya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Nana Sudjana
Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Nana Sudjana (ist)

Baca juga: Sempat Dicopot Karena Kasus Kerumunan Rizieq, Irjen Nana Sujana Kini Ditunjuk Jadi Kapolda Sulut

Tantangan itu adalah kemacetan lalu lintas yang luar biasa di Jakarta dan sempat 'memperangkap' Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalu lintas.

"Soal lalulintas ini perlu menjadi prioritas Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya," katanya.

Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal.

"Nana Sudjana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini."

"Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih tergolong wajar," ucapnya.

Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan

Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Nana sempat berjanji akan mengawal penyidikan kasus penyiraman air keras pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Janji ini disebut Nana setelah Polri mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 26 Desember 2020.

"Saya akan mengawal kasus ini, terus mengawal," tutur Nana di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Sayangnya, tetap ada rasa ketidakpuasan atas pengungkapan kasus itu.

Selama memimpin Polda Metro Jaya, terdapat beberapa kasus yang mendapat sorotan karena berhasil ditangani Nana, yakni penyerangan kelompok John Kei pada Juni tahun 2020.

Lalu, ia juga berhasil mengungkap kasus pencabulan 305 anak di Jakarta yang melibatkan WNA asal Perancis.

Baca juga: Usai Serah Terima Jabatan di Mabes Polri, Eks Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana Bungkam

Jabatan Kapolda Metro Jaya Dicopot

Pada bulan November lalu, eks Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot dua Kapolda yang dianggap tidak melaksanakan perintah dalam penegakan protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19.

Satu di antaranya Irjen Pol Nana Sudjana.

Pencopotan itu berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST3222/XI/KEP/2020 yang tandatangani tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, diwartakan Tribunnews sebelumnya, Senin (16/11/2020).

Eks Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (dalam mobil posisi belakang) usai menghadiri acara serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Dia kini menjabat sebagai Kors Ahli Kapolri.
Eks Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (dalam mobil posisi belakang) usai menghadiri acara serah terima jabatan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Dia kini menjabat sebagai Kors Ahli Kapolri. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Diduga, jabatan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya dicopot terkait pembiaran kerumunan massa Habib Rizieq di Petamburan bulan November lalu.

Lalu, Nana dimutasikan menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.

Nana menyebutkan mutasi merupakan hal yang biasa dalam berdinas dalam pemeriksaan institusi negara. Dia pun menerima pemindahan jabatannya baru di Mabes Polri.

"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas."

"Sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," tukasnya, Kamis (19/11/2020). 

(Tribunnews.com/Chrysnha/Malvyandie/Shella/Igman Ibrahim)(TribunWartaKota/Budi Sam Law Malau)(Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved