Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi Pertanyakan Kontribusi Negara Maju untuk Tangani Perubahan Iklim

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan kontribusi negara maju untuk menangani perubahan iklim.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
AFP/YVES HERMAN
Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan pernyataan nasionalnya sebagai bagian dari KTT Pemimpin Dunia Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 1 November 2021. - COP26 yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 12 November di Glasgow akan menjadi iklim terbesar konferensi sejak KTT Paris 2015 dan dipandang penting dalam menetapkan target emisi di seluruh dunia untuk memperlambat pemanasan global, serta memperkuat komitmen utama lainnya. (Photo by YVES HERMAN / POOL / AFP) 

Jokowi menegaskan, Indonesia akan terus memobilisasi pembiayaan iklim dan pembiayaan inovatif dan pembiayaan campuran, obligasi hijau, dan sukuk hijau.

Selain itu, carbon market dan carbon prize harus menjadi bagian dari penanganan isu perubahan iklim yang harus diperhatikan dunia.

Baca juga: Indonesia Resmi Terima Presidensi G20, Jokowi Janji Dorong Pemulihan Ekonomi Dunia

Karena itu, ekosistem ekonomi karbon yang transparan, berintegritas, dan adil menurut Presiden RI harus diciptakan.

Disaat yang sama, Presiden mendeklarasikan pernyataan bersama forum negara kepulauan dan pulau kecil atau Archipelagic and Island State (AIS) Forum.

Presiden juga menyatakan komitmen untuk memajukan kerja sama pada sektor kelautan dan aksi iklim di UNFCCC.

“Atas nama forum negara kepulauan dan pulau kecil (AIS), Indonesia merasa terhormat dapat mensirkulasikan pernyataan bersama para pemimpin AIS forum. Sudah menjadi komitmen AIS forum untuk terus memajukan kerja sama kelautan dan aksi iklim di UNFCCC,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved