Selasa, 30 September 2025

FAKTA-FAKTA PKN, Partai Baru Diisi Loyalis Anas Urbaningrum, Klaim 'Mantan Kader' Tertarik Gabung

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menjadi partai baru yang siap mewarnai kancah politik Indonesia.

Istimewa
Logo Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menjadi partai baru yang siap mewarnai kancah politik Indonesia.

Partai tersebut dibentuk pada Oktober 2021 lalu.

Diketuai oleh Gede Pasek Suardika usai dirinya mengundurkan diri dari partai yang menaunginya terdahulu, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Berikut fakta-fakta partai tersebut, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Diketuai Gede Pasek

Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika, berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Gede Pasek diketahui telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen Partai Hanura.

Ia kemudian terpilih menjadi Ketua di Partai PKN.

Baca juga: Komnas HAM-Kemenkumham Sepakat Tindaklanjuti Pengaduan Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Sekjen PKN, Sri Mulyono, menjelaskan soal proses Gede Pasek jadi ketua.

Ia menyebut Gede Pasek sering dihambat dalam menyalurkan ide dan gagasan politiknya.

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).

Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura karena telanjur punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.

Sri Mulyono menyayangkan kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik tidak diberikan ruang berkreativitas.

Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," katanya.

Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.

Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung selesaikan struktur pusat dan mulai menyiapkan embrio di daerah.

Bahkan sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng, Jakarta.

2. Restu Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Gede Pasek menyebut Anas Urbaningrum memberi restu terkait berdirinya PKN.

Namun, belum adanya kepastian apakah Anas akan bergabung dengan PKN.

Diketahui, saat ini Anas masih belum menghirup udara bebas.

"Kalau beliau kan masih di dalem kan enggak mungkin juga kan, masih menunggu beliau di luar dulu, nanti baru mengambil sikap lebih terbuka. Sekarang beliau mendoakan dan merestuilah posisinya," ujar Gede Pasek.

3. Klaim Mantan Kader Tertarik Gabung

Baca juga: Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan, Pemprov DKI Ingin Ubah Sampah Jadi Energi

Baca juga: Gus Muhaimin Instruksikan F-PKB DPR Kawal Anggaran 20 Persen APBN untuk Fungsi Pendidikan

Gede Pasek mengatakan banyak pihak, khususnya mantan kader Demokrat dan Hanura, yang tertarik bergabung dengan PKN.

Bahkan, kehadiran PKN akan menjadi partai yang akan dicari tahu oleh orang-orang di daerah, dikutip dari Kompas TV.

Terutama soal bagaimana cara bergabung hingga bernostalgia untuk bertumbuh dan berjuang bersama.

"Apalagi yang daerah kan baru mendengar sehingga mencari tahu untuk bagaimana bisa bergabung lagi bernostalgia sekaligus berjuang bersama. Yang pasti terus tumbuh," ungkap Gede Pasek.

Hal senada juga dikatakan oleh Bendahara Umum PKN, Mirwan Amir atau Ucok.

Dirinya pun bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.

"Banyak teman eks Demokrat, Hanura serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung. Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan.

4. Nama Para Loyalis Anas yang Gabung

Diketahui, PKN merupakan partai politik yang didirikan oleh sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Baca juga: Wagub DKI: Banjir Tak Hanya di Jakarta Tapi di Seluruh Indonesia, Negara Maju Sekalipun Masih Banjir

Gede Pasek menyebut sebagian besar yang bergabung dengan PKN adalah mantan kader Demokrat.

Tidak hanya itu ada juga yang belum pernah berpolitik.

Berikut nama-nama loyalis Anas yang bergabung:

- Mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir;

- Eks pengurus Demokrat Ian Zulfikar;

- Aktivis HMI Asral Hardi;

- Wartawan dan fotografer Bobby Triadi;

- Sri Mulyono yang kini jadi Sekretaris Jenderal PKN.

5. Resmi Daftarkan Diri ke Kemenkumham

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyambangi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (1/11).
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyambangi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (1/11). (Ist)

Gede Pasek Suardika juga mengungkapkan partainya sudah mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Senin (1/11/2021).

Ia menuturkan, Sekretaris Jenderal PKN, Sri Mulyono, telah menyerahkan sejumlah dokumen pendaftaran diri ke Kemenkumham pada siang tadi.

"Tadi sudah, tadi Sekjen sudah ke sana, sudah menjalankan itu. Masih ada beberapa penyempurnaanlah, tapi sudah pada prinsipnya tidak ada masalah, administrasi saja," kata Pasek, Senin (1/11/2021), dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Reza Deni) (Kompas TV/Nurul Fitriana) (Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved