Gempa Hari Ini
Info Gempa Hari Ini, 26 Oktober 2021: Gempa M 5,1 di Halmahera Barat hingga Gempa M 3,2 di Bantul
Gempa bumi magnitudo 5,1 mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara dan tidak berpotensi tsunami, Selasa (26/10/2021) pukul 16.46 WIB.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi melanda beberapa wilayah di Indonesia hari ini, Selasa (26/10/2021).
Terkini, gempa mengguncang Kabupaten Halmahera Barat sore ini, pukul 16.46 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 5,1 skala richter (SR).
Melalui akun Twitter resmi BMKG, disampaikan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Pusat gempa berada di 67 Km Barat Laut Halmaera Barat-Maluku Utara, yakni kedalaman 92 Km, koordinat 1.51 LS-127.01 BT.
Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 6,5 SR Guncang Taiwan
Menurut BMKG, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Magnitudo: 5.1, Kedalaman: 92 km, 26 Okt 2021 16:46:08 WIB, Koordinat: 1.51 LU-127.01 BT (67 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT), Tidak berpotensi tsunami #BMKG" tulis @infoBMKG, Selasa (26/9/2021).

Sebelumnya, pada pagi hari, gempa magnitudo 3,2 mengguncang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pusat gempa berada di darat 19 Km Tenggara Bantul dan dirasakan di Bantul dan Gunung Kidul.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 3.2, Kedalaman: 4 km, 26 Okt 2021 06:19:40 WIB, Koordinat: 8.06 LS-110.43 BT (Pusat gempa berada di darat 19 km tenggara Bantul), Dirasakan (MMI): II Bantul, II Gunung Kidul #BMKG" tulis BMKG di akun Twitternya.
Selain itu, gempa magnitudo 5,3 terjadi di Kabupaten Keerom, Papua.
Di mana pusat gempa berada di darat 76 Km Timur Laut Keerom, yakni kedalaman 10 Km, koordinat 2.91- LS:141.30 BT.
BMKG menyebut, tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Mag:5.3, 26-Okt-21 05:05:07 WIB, Lok:2.91 LS,141.30 BT (76 km TimurLaut KEEROM-PAPUA), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," demikian keterangan di akun Twitter BMKG.
Skala Modified Mercalli Intensity (MMI)
Skala Mercalli merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Adapun sebagai informasi, berikut ini info MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

Baca juga: Wilayah Salatiga dan Sekitarnya Diguncang 24 Kali Gempa, Analisa BMKG Terjadi Gempa Swarm
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)