Sabtu, 4 Oktober 2025

Partai Bentukan Amien Rais

Pengakuan Amien Rais Keluar dari PAN: Saya Dikeroyok & Dianggap Pengganggu karena Tak Dukung Jokowi

Amien Rais mengaku hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa dirinya telah dikeroyok oleh partainya sendiri

Tangkap Layar Youtube Karni Ilyas Club
Amien Rais di Youtube Karni Ilyas Club dalam segmen "Demokrasi Kita Sudah Dikubur", Jumat (8/10/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mengaku hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa dirinya telah dikeroyok oleh partainya sendiri.

Amien Rais mengatakan bahwa dirinya dianggap penganggu karena tidak sepaham dan mendukung pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Apalagi, Jokowi dianggap dapat memberikan cash and carry bagi Partai PAN.

Pernyataan itu dilontarkan Amien Rais dalam program Karni Ilyas Club yang tayang, Jumat (8/10/2021).

"Saya garis bawahi mengapa saya dikeroyok oleh anak buah saya itu, yang karena pernah menjadi menko, menjadi menteri ini, menteri itu. Semuanya itu, itu karena saya dianggap penganggu. 'Mengapa sih nggak mendukung pak Jokowi. Pak Jokowi yang bisa memberikan cash and carry, jadi udahlah pak Amien kita keroyok saja agar keluar'. Ya saya keluar betul," terang Amien Rais.

Baca juga: Amien Rais: Era SBY Slogannya Bersama Kita Bisa, Era Jokowi Apa Saja Kita Bisa

Baca juga: Ramai-ramai Mundur dari Partai Ummat, Ada Apa dengan Kader & Pengurus Partai Bentukan Amien Rais itu

Amien Rais lantas memutuskan untuk keluar dari partai bentukkannya itu dan memilih membuat partai baru dengan nama Partai Ummat.

Keputusan Amien Rais keluar dari PAN ini didasari oleh prinsip awalnya, yakni sebagai partai oposisi.

Sehingga, Amien Rais merasa dirinya dianggap sebagai pengganggu untuk langkah Partai PAN bergabung dengan Jokowi.

"Ini karena prinsip (menjadi partai oposisi), jadi saya dianggap pengganggu untuk langkah mereka bergabung dengan pak Jokowi karena itu tadi, cash and carry," jelas Amien Rais.

Amien Rais di Youtube Karni Ilyas Club dalam segmen
Amien Rais di Youtube Karni Ilyas Club dalam segmen "Demokrasi Kita Sudah Dikubur", Jumat (8/10/2021) (Tangkap Layar Youtube Karni Ilyas Club)

PAN Sempat Terhalang Berkoalisi dengan Pemerintah

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan Partai Amanat Nasional (PAN) sempat terhalang untuk  bergabung dengan partai pendukung pemerintah karena masih adanya Amien Rais.

Namun, setelah Amien Rais hengkang dari PAN dan mendirikan Partai Ummat, Partai PAN akhirnya resmi bergabung dengan partai pendukung pemerintah.

Ini karena Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dikabarkan memiliki kedekatan dengan Jokowi pada 2019 silam, bahkan sebelum pilihan presiden.

Hal tersebut disampaiakan Qodari, Kamis (26/8/2021).

“Saya melihat peran atau variabel individu ini dan peran Pak Zulkifli itu sangat besar, jadi Pak Zulkifli itu memang bahkan semenjak 2019 sebelum Pilpres sebetulnya, menurut kabar memang merasa dekat dengan Pak Jokowi, tetapi waktu itu ada Pak Amin di internal PAN dan sangat berpengaruh,” ujar Qodari dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (12/10/2021).

Kendati demikian, Qodari mengatakan ada banyak faktor yang mempengaruhi bergabungnya partai politik masuk kedalam sebuah koalisi baik oposisi maupun koalisi.

Antar lain faktor kesamaan posisi politik atau oposisi pemerintah, kesamaan ideologi dan kedekatan konstituen. 

“Sebetulnya ada satu variabel lagi, tapi jarang disadari ya dan jarang ditulis, tapi sebetulnya penting yaitu kenyamanan individu atau kenyamanan pribadi antara pimpinan suatu partai politik katakanlah dengan Presiden sebagai pemimpin koalisi,” sambung Qodari.

Gabungnya PAN dengan partai pendukung pemerintah ini terlihat dari kehadirannya dalam pertemuan petinggi partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/8/2021) sore. 

Zulkifli: Amien Sosok Tak Tergantikan

Mengutip Tribunnews.com, meski saat ini Amien Rais sudah berpindah haluan dan berpisah dengan PAN, Zulkifli Hasan menegaskan Amien Rais adalah sosok yang tak tergantikan di partainya.

"Pak Amien Rais itu di PAN tidak tergantikan, karena pendiri dan tokoh di reformasi. Jadi di PAN, pak Amien Rais tidak tergantikan," ujar Zulhas, Rabu (18/8/2021).

Kendati demikian, Zulhas menampik anggapan keluarnya Amien Rais akan berpengaruh terkait partainya ke depan.

Sebab, dia berpandangan bahwa kinerja seluruh kaderlah yang akan menentukan nasib PAN.

"Tentu PAN akan seperti apa itu tergantung pada kinerja kader PAN sendiri, tergantung sikap PAN menyikapi perkembangan apa yang dirasakan publik. Jadi sangat tergantung pada internal partai itu sendiri, tidak pengaruh pada partai lain atau pihak lain."

"Jadi sepenuhnya PAN seperti apa di pemilu nanti tergantung pada kinerja kita. Artinya tidak tergantung survei atau kinerja Zulkifli Hasan sendiri, atau Sekjen sendiri. Tidak, itulah hebatnya PAN, tergantung pada kinerja bersama," tambah Zulhas.

Walaupun, kata Zulhas, keberadaan Amien Rais tidak bisa dipandang sebelah mata.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Vincentius Jyestha Candraditya)

Baca berita lain terkait Partai Bentukkan Amien Rais

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved