Senin, 6 Oktober 2025

KRONOLOGI Tragedi Pemberontakan G30S 1965, Upaya Penumpasan G30S, hingga Fakta Sejarah

Artikel ini memuat kronologi tragedi pemberontakan G30S 1965, upaya penumpasan G30S, dan fakta sejarah. Simak rangkuman berikut ini.

https://www.bankjim.com
Monumen Kesaktian Pancasila untuk mengenang wafatnya 6 Jenderal dan 1 Perwira dalam Peristiwa Gerakan 30 September 1965 / G30S 1965 

Tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan mereka.

Pertanyaan lainnya ialah siapa yang mengaku dirinya Dewan Revolusi yang menyiarkan berita tentang Dekrit nomor 1.

Kebingungan yang dirasa masyarakat Indonesia langsung direspon oleh pemerintah.

Mayjen Soeharto sebagai Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) setelah menerima laporan serta membuat perkiraan.

Soeharto mengambil kesimpulan para perwira tinggi itu telah diculik dan dibunuh.

Berdasarkan kesimpulannya, Mayjen Soeharto langsung mengambil alih pimpinan Angkatan Darat guna menindak-lanjuti persitiwa Darurat Nasional tersebut.

Langkah penumpasan dimulai pada tanggal 1 Oktober 1965, TNI berusaha menetralisasi pasukan G30S dari kalangan militer yang menduduki Lapangan Merdeka (Batalyon 454 dan 530).

Selanjutnya, Mayjen Soeharto menugaskan kepada Kolonel Sarwo Edhi Wibowo untuk merebut kembali gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi.

Tugas tersebut selesai dalam waktu singkat dan tanpa pertumpahan darah.

Setelah berhasil merebut kembali RRI dan Pusat Telekomunikasi, pada jam 20.00 WIB Soeharto mengumumkan telah terjadi percobaan kudeta oleh Gerakan 30 September.

Soeharto juga mengumumkan Presiden Soekarno dan Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.

Baca juga: Daftar 7 Pahlawan Revolusi Korban Pengkhianatan G30S, Profil Singkat hingga Karier

Operasi penumpasan berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma pada 2 Oktober 1965, tempat pasukan G30S mengundurkan diri dari kawasan Monas Kawasan.

Kawasan Halim Perdanakusuma dicurigai sebagai markas para pimpinan G30S yang berkoordinasi di beberapa titik.

Pasukan pemerintah menemukan lokasi Jenazah para perwira di lubang sumur tua pada tanggal 2 Oktober 1965, atas petunjuk Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI.

Di atas sumur tersebut ditanami pohon pisang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved