Sabtu, 4 Oktober 2025

BREAKING NEWS: BMKG Rilis Peringatan Banjir dan Tanah Longsor di Pulau Jawa

BMKG mengeluarkan peringatan terkait hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
BNPB Indonesia
ILUSTRASI - Dua sekolah terdampak banjir di Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (13/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.

Hal itu akan terjadi tanggal 13 hingga 20 September 2021.

BMKG memprediksi potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga 3 (tiga) hari ke depan.

Yakni tanggal 15 September 2021 untuk level Siaga berada di wilayah provinsi:
1. Banten
2. DKI Jakarta
3. Jawa Barat
4. Jawa Timur

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es), yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Deputi Bidang Met

Baca juga: Tambang Pasir di Agam Longsor, Satu Orang Tewas Tertimbun

eorologi BMKG, Guswanto dalam pernyataan yang diterima Tribun, Selasa(14/9/2021).

Baca juga: Info Cuaca BMKG Selasa, 14 September 2021: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di 25 Wilayah

Guswanto menjelaskan, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan. 

Baca juga: Dua Desa di Kabupaten Bone Bolango Terendam Banjir, 238 Jiwa Terdampak

MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya. 

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudera Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO,  sedangkan pada Kelvin skala harian. 

Sebaliknya, fenomena gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudera Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. 

Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia. 

Terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Tim Gabungan Cari Korban Banjir Bandang di Kampung Malapedho

Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. 

Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved