Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Prabowo Soal 'Daging Silet' di TNI dan Kebiasaan Letjen Himawan Soetanto

Menhan Prabowo Subianto menceritakan istilah 'daging silet' saat masih di ABRI (TNI). Diceritakan Prabowo lewat buku berjudul Kepemimpinan Militer.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan istilah 'daging silet' saat masih di ABRI (TNI). Diceritakan Prabowo lewat buku berjudul Kepemimpinan Militer.

'Daging silet' adalah daging satu kilogram yang dibagi untuk 16 orang. Hal tersebut ditemukan Prabowo saat mengecek detail dapur dan perlengkapan anak buah.

'Daging silet' berarti daging yang dipotong tipis-tilis. Dilakukan agar setiap prajurit kebagian potongan daging.

“Karena daging setipis silet. Tragis,” tulis Prabowo dikutip pada Sabtu (14/8/2021).

Menurut Prabowo, hal lain yakni pakaian dalam prajurit yang warnanya sudah berubah menjadi cokelat. Padahal, sebelumnya berwarna putih. Prabowo temukan saat mengecek dapur dan perlengkapan anak buahnya.

Baca juga: Prabowo Subianto Dinilai sebagai Menteri Terpopuler di Pemerintahan Jokowi Menurut Survei IPO

Kebiasaan untuk memperhatikan anak buah dipelajari Prabowo dari Letjen TNI (Purn.) Himawan Soetanto. Himawan, menurut Prabowo, adalah sosok komandan yang dekat dengan anak buah dan rutin mengecek kondisi anak buah.

“Dari Pak Himawan Soetanto tersebutlah, saya mempunyai kebiasaan mengecek detail dapur dan perlengkapan anak buah,” tulis Prabowo dalam bukunya.

Dalam diskusi daring bertajuk "Cerita Prabowo tentang Jenderal Orde Baru dan Emak-emak", Jumat (13/8) malam, Jurnalis Pertahanan dan Keamanan Harian Kompas, Edna C. Pattisina menyebut kejadian itu cukup menarik.

Sebab, membuatnya paham tentang buruknya manajerial pangan di institusi militer. Prabowo, sambung Edna, juga dibuat geram dengan kejadian tersebut.

Menurut Edna, Prabowo memutuskan masuk Akademi Militer (Akmil) tanpa sepengetahuan orang tuanya. Padahal ayahnya, begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo, sudah merencanakannya sekolah di Amerika Serikat usai mengenyam pendidikan di Eropa.

"Ketika dia balik ke Indonesia, bapaknya siapin sekolah di AS, (tapi) dia 'hilang', kan. Pas ditelepon muncul di Magelang (Akmil)," ujarnya.

Prabowo diketahui mengenyam pendidikan menengah di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia; Zurich International School di Zurich, Swiss; dan The American School.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved