Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Lonjakan Kasus Kematian Corona di Indonesia jadi Sorotan Dunia, Begini Tanggapan Satgas Covid-19

Lonjakan kasus kematian Covid-19 di Indonesia jadi sorotan dunia, begini tanggapan Satgas Covid-19.

Penulis: Inza Maliana
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kesibukan petugas pemakaman mengurus pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (30/1/2021). Untuk menekan angka kematian akibat Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan kepada pemerintah yaitu seperti menjalankan strategi seperti memperbanyak 3T testing, tracing, dan treatment serta menyediakan fasilitas bagi yang sakit mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Termasuk (mereka yang memiliki) komorbid dan berusia lanjut, justru ini sektor yang perlu kita fokuskan ke mereka yang masuk ke populasi rentan," ungkap Alexander, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (2/8/2021).

Menurut Alexander, saat ini pemerintah telah merespons cepat kenaikan kasus kematian dengan memperbaiki sistem isolasi mandiri menuju ke isolasi terpusat.

Diharapkan, setelah pasien Covid-19 masuk ke isolasi terpusat, maka akan mendapat pengawasan hingga kematian bisa diantisipasi.

Baca juga: Satgas Jawab Prediksi Ahli soal Indonesia Masuk Jebakan Pandemi, Singgung Dunia Alami Hal Serupa

"Pemerintah dengan cepat telah merespons hal ini untuk menyiapkan isolasi terpusat."

"Dengan demikian, mereka yang populasi rentan bisa direspons dengan pendampingan dan tidak jatuh ke rumah sakit."

"Ini munkin salah satu kunci menurunkan angka kematian," ujarnya.

Kata Menkes Budi Sadikin soal Tingginya Angka Kematian Covid-19

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ikut buka suara menanggapi tingginya angka kematian pasien Covid-19.

Menurutnya, masyarakat perlu memahami pentingnya mengukur saturasi oksigen pada pasien Covid-19 demi menghindari pasien terlambat masuk rumah sakit (RS) dengan kondisi saturasi oksigen yang sudah sangat rendah.

"Akhir-akhir ini Presiden memberikan arahan, banyak pasien yang wafat. Saya sudah cek dengan banyak direktur RS penyebabnya telat masuk."

Baca juga: Pasokan Terbatas, Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan

"Saturasi sudah sangat rendah," kata Budi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).

"Oleh karenanya penting dijelaskan cara mengukur saturasi oksigen mereka dengan menggunakan alat oxymeter yang dicolok di jari," lanjutnya.

Menurutnya, cara pakai oxymeter sangat mudah, yakni cukup dengan menempelkan alat tersebut ke jari tangan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers virtual, Senin (26/7/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers virtual, Senin (26/7/2021). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Jika setelah diukur diketahui saturasi oksigen di bawah 94 persen, pasien sebaiknya segera dibawa ke RS atau tempat isolasi terpusat.

"Kalau itu di atas 94 persen tidak usah dibawa, karena akan menuh-menuhin RS. Orang yang butuh masuk jadi tidak bisa masuk."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved