Minggu, 5 Oktober 2025

Kasus Penembakan Sinar Laser 'Berani Jujur Pecat', KPK Tak Perlu Melaporkannya ke Polisi

Arsul heran dengan pelaporan yang dilakukan KPK, sebab kritik yang dilakukan aktivis tersebut dilontarkan kepada lembaga dan bukannya personal.

Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser, Senin (28/6/2021) petang membentuk beberapa tulisan di antaranya Berani Jujur Pecat 

"Mengingat kegiatannya dilakukan di luar waktu yang ditentukan dan tidak ada izin dari aparat yang berwenang. Namun pihak-pihak tersebut tetap melakukannya dengan berpindah-pindah lokasi," kata Ali.

Saat ini, Ali berujar bahwa KPK menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Polres Jakarta selatan untuk menindaklanjutinya.

"Kami berharap kepada semua pihak untuk senantiasa tertib dan menjaga kenyamanan lingkungan," ujarnya.

Pelaporan ini berbeda dengan sikap KPK sebelumnya.

Sebelumnya, KPK tidak mempermasalahkan penembakan laser ke gedung dwiwarna yang terjadi pada Senin (28/6/2021) malam.

Saat itu, KPK menyatakan setiap pihak punya cara tersendiri untuk mendukung pemberantasan korupsi.

"KPK mengapresiasi pihak-pihak yang senantiasa mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Ali, Selasa (29/6/2021).

Ali malah meluruskan salah satu kalimat yang tertulis di video mapping yakni 'Berani Jujur Pecat!'. Katanya, jargon tersebut tak tepat.

Baca juga: KPK Laporkan Penembakan Laser Berani Jujur Pecat ke Polres Jaksel

Menurutnya, ada sembilan nilai antikorupsi yang selalu ditanamkan, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

"Jadi, mengenai jargon 'Berani Jujur Pecat', kami rasa yang tepat 'Berani Jujur Hebat'," kata Ali.

Sekadar informasi, pada Senin (28/6/2021) malam, aktivis yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia menembakkan laser bertuliskan sejumlah pesan ke bangunan Gedung Merah Putih KPK.

Tembakan laser itu membentuk tulisan: 'Berani Jujur Pecat!', 'Mosi Tidak Percaya', hingga 'Rakyat Sudah Mual'.

Juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap puluhan pegawai lembaga antirasuah yang dinonaktifkan pimpinan KPK usai dinilai tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Sejumlah pesan terproyeksi di gedung KPK malam ini menyuarakan perjuangan keadilan bagi 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan akibat dinyatakan tidak lulus TWK. Juga menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga antikorupsi ini dari cengkeraman oligarki," kata Asep, Senin (28/6/2021).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved