Jumat, 3 Oktober 2025

Penanganan Covid

Penanganan Covid-19 Kerap Membingungkan, Menkes Kesulitan Prediksi Kapan Pandemi Berakhir

"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," kata Fahri Hamzah

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas menyiapkan tempat isolasi untuk pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) di Aula Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (25/6/2021). Masjid Hasyim Asyari dipersiapkan untuk tempat isolasi mandiri pasien OTG dikarenakan jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengkritik kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang masih membingungkan.

Fahri mencontohkan fakta hingga saat ini terjadi lonjakan kasus tanpa bisa diantisipasi dan dicegah.

Fahri juga menyoroti kebijakan pemerintah mengenai larangan mudik beberapa waktu lalu dan penerapan pemberitahuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro tanpa implementasi dan pengawasn protokol kesehatan, sehingga masyarakat abai.

"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," kata Fahri Hamzah, Jumat (25/6/2021).

Fahri mengkritik kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, yang belum bisa menunjukan penurunan kasus Corona.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Kamis (3/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah 

"Pemerintah selama ini, kerap kali membingungkan," katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini mengaku tidak heran, bila kemudian terdapat masyarakat yang tak patuh dengan kebijakan dari pemerintah terkait Covid-19 ini.

Baca juga: Tanpa Peti, Jenazah Pasien Covid-19 di Tangsel Dimakamkan Menggunakan Kantong Plastik

"Rakyat pasti mau ikut kalau jelas. Kalau nggak jelas ya orang demo," kata Fahri.Ia juga berharap agar pemerintah bisa lebih menitikberatkan fokus utamananya saat ini untuk penaganan Covid-19.

Baca juga: Ibu Muda yang Positif Covid-19 di Tasikmalaya harus Kehilangan Bayi dalam Kandungan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui sulit menjawab pertanyaan dari sejumlah pihak terkait kepastian berakhirnya pandemi Covid-19 ini.

"Sulit menjawab dengan pasti kapan berakhirnya pandemi ini," ujar Menkes Budi dalam konferensi virtual kemarin.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau Tetap Boleh Dilakukan, Disetop Jika Ada Kasus Covid-19

Mantan wakil menteri BUMN ini melanjutkan, perlu ada kerjasama komprehensif dan solid dari berbagai pihak agar situasi seperti ini segera terkendali.Baik dari masyarakat, petugas kesehatan, maupun pemerintah.

"Setelah saya melihat pola pandemi ini, semuanya bergantung pada kita, semakin kita bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, jangan berkerumun, rajin mencuci tangan ,pandemi ini akan makin cepat berakhir," ujarnya.

Ia pun menyerukan agar masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah sebagai cara menekan laju penularan virus corona. kondisi tidak mendesak.

"Berapa lama pandemi akan terus ada? Ya itu tergantung kepada kita. Berapa banyak kasus naik tergantung kita, berapa banyak orang yang masuk RS tergantung kita juga."

Baca juga: Pasien Covid-19 d DKI Membludak, 3 RS Diubah Jadi Rumah Sakit Rujukan, Ruang IGD Jadi Isolasi

"Begitu juga dengan tenaga kesehatan yang masuk rumah sakit. Mari kita tinggal di rumah di masa-masa ini bukan hanya kita melindungi diri kita tapi kita melindungi keluarga kita dan orang lain," pesan Budi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved