Pilpres 2024
Pengamat Sebut Capres Etnis Jawa Masih Akan Dominan di Pilpres 2024, Ini Alasannya
Jamiluddin Ritonga mengatakan calon presiden dari etnis Jawa masih akan dominan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Kalau Indonesia sudah didominasi pemilih rasional, barulah sosok seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Zulkieflimansyah berpeluang memenangkan Pilpres di Indonesia," kata dia.
"Masalahnya, hingga saat ini perilaku pemilih di Indonesia tampaknya masih dominan yang emosional. Karena itu, calon dari etnis Jawa dan beragama Islam.akan lebih berpeluang menang pada Pilpres 2024," imbuh Jamiluddin.
"Meski demikian, semoga saja pada tahun 2024 ada perubahan signifikan perilaku pemilih di Indonesia. Setidaknya terjadi keseimbangan antara pemilih rasional dan emosional. Kalau ini terjadi, maka calon dari etnis non Jawa masih terbuka untuk memenangkan Pilpres 2024," tandasnya.
74 Persen Masyarakat Tidak Setuju Presiden 3 Periode, Demokrat: RI Bukan Cuma Jokowi dan Prabowo
Hampir sebagian besar masyarakat tidak setuju Presiden Joko Widodo menjabat selama tiga periode.
Hal tersebut berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang sikap publik terhadap amandemen presidensialisme.
Mayoritas warga yang menjadi responden survei menyatakan, aturan soal masa jabatan presiden dalam UUD 1945 tidak perlu diubah.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Jumat Nanti, Ini Tanggapan Taliban
"Sebanyak 74 persen menyatakan masa jabatan presiden hanya dua kali harus dipertahankan. Hanya 13 persen menyatakan harus diubah," kata Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando, Minggu (20/6/2021).
Selain itu, 84,3 persen warga menyatakan tidak setuju jika presiden kembali dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hanya 8,4 persen warga yang setuju.
Baca juga: Relawan dan Pendukung Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode: Pak Jokowi Menghormati Konstitusi
"Saya rasa ini angka yang cukup kuat menunjukkan bahwa mayoritas mutlak masyarakat Indonesia ingin pemilihan tidak usah diubah. Jangan dipilih MPR, presiden dipilih langsung oleh rakyat," ujar Ade.
Sementara itu sebanyak 52,9 persen responden menyatakan tidak setuju jika Presiden Joko Widodo kembali maju sebagai calon presiden 2024. Sementara itu, sebanyak 40,2 persen responden setuju.
Baca juga: Usung Wacana Jokowi 3 Periode, Tagar TangkapQodari Trending Topic di Linimasa Twitter

"Mayoritas warga, yaitu sebanyak 52,9 persen tidak setuju Jokowi maju kembali. Tapi angkanya lebih rendah daripada yang mengatakan masa jabatan presiden dua kali saja," kata Ade.
Survei SMRC ini diselenggarakan pada 21-28 Mei 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Jumlah responden 1.220, tetapi yang sah sebanyak 1.072.
Populasi survei dipilih dengan multistage random sampling. Margin of error 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Demokrat: Indonesia Bukan Cuma Dua Tokoh