Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut Pandjaitan Minta Masyarakat Merenung: Ini Kesalahan Kita Ramai-ramai

Luhut Binsar Panjaitan menyebut naikknya kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan kesalahan kita ramai-ramai.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Capture Video kanal YouTube BNPB Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Rakornas Penangulangan Bencana tahun 2021 melalui siaran kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan ikut menanggapi naiknya kasus Covid-19 di Indonesia baru-baru ini.

Menurut Luhut, masyarakat harus berkaca dan merenung terkait kenaikan kasus Covid-19.

Pasalnya, Luhut menilai, kenaikan kasus hingga masuknya varian baru dari adalah kesalahan ramai-ramai.

Baca juga: Pertemuan dengan Pemerintah Tiongkok, Luhut dan Erick Thohir Bahas Kerja Sama BUMN Hingga Investasi

"Naiknya eksponensial bahkan masuknya varian dari India ini supaya kita sama-sama berkaca, inilah kesalahan kita ramai-ramai," kata Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (16/6/2021).

Luhut mengatakan, pemerintah sebelumnya telah mengantisipasi kenaikan ini dengan larangan mudik.

Namun, banyak masyarakat yang nekat mudik dan melanggar aturan hingga menyebabkan kenaikan kasus Covid-19.

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ist)

"Pemerintah sudah habis-habisan minta supaya kita stay at home, tidak mudik, tapi kemarin ramai-ramai, ya ini sekarang buahnya," ungkap Luhut.

Untuk itu, Luhut meminta agar masyarakat merenungkan kesalahannya dan mematuhi protokol kesehatan.

Pasalnya, tanpa disadari, Luhut menilai kasus Covid-19 di Indonesia terjadi karena kesalahan dirinya sendiri.

Baca juga: Luhut Akan Kembali Buka Masuk Turis Asing Biar Pelaku Wisata Nggak Kelamaan Nganggur

"Jadi kita harus melakukan perenungan kalau kita sebagai pemimpin tidak memberi contoh, dampaknya seperti ini."

"Banyak korban yang tanpa kita sadari langsung maupun tidak langsung akibat kelakuan kita sendiri," ujar Luhut.

Luhut Prihatin Importir Tak Mau Bangun Pabrik Alkes

Di sisi lain, Luhut juga menanggapi terkait penyerapan produk alat kesehatan (Alkes) dalam negeri yang masih rendah dibandingkan produk buatan dalam negeri.

Berdasarkan data dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), hingga Juni 2021, pemesanan Alkes dalam negeri hanya mencapai Rp 2,9 triliun.

Sementara, nilai belanja Alkes impor 5 kali lebih besar, yakni senilai Rp 12,5 triliun melalui e-katalog.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi 2 Ribu Orang di Lamongan, Panglima TNI: Protokol Kesehatan Harus Tetap Dijalankan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved