Senin, 6 Oktober 2025

Bursa Capres

Gaya Politik Ganjar Dinilai seperti Air Mancur: yang Kena, yang Jauh-Jauh Aja

Politikus PDIP Effendi MS Simbolon menilai gaya politik Ganjar Pranowo seperti air mancur: yang Kena, yang Jauh-Jauh Aja.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
kolase tribunnews
Politikus PDIP Effendi MS Simbolon menilai gaya politik Ganjar Pranowo seperti air mancur: yang Kena, yang Jauh-Jauh Aja. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi sorotan, sejak berseteru dengan partainya sendiri, PDI Perjuangan (PDIP).

Tepatnya, saat Ganjar sengaja tak diundang dalam acara pengarahan partai oleh Puan Maharani, Sabtu (2/5/2021) di Semarang.

Menanggapi hal itu, politikus PDIP Effendi MS Simbolon menyebut tidak diundangnya ganjar merupakah masalah internal partai.

Ganjar diniai kurang dekat dengan kader PDIP lainnya, seperti asik dengan diri sendiri.

Padahal sebagai kader PDIP, kata Effendi, tak bisa jalan sendiri-sendiri.

Baca juga: Perseteruan Ganjar vs Puan Dinilai Telah Berakhir setelah Ganjar Akui Jasa Besar Puan

"Kalau saya mengamatinya, sudah cukup lama. Akumulasi bagaimana partai melihat hal-hal yang lebih assement internal."

"Bagaimana seorang Ganjar mungkin lebih asik dengan dirinya," kata Effendi, dikutip dari tayangan YouTube Medcom.id, Minggu (30/5/2021).

Menurutnya, sikap Ganjar tersebut sudah lama terlihat, bukan hanya setahun dua tahun.

"Bukan setahun dua tahun tapi cukup lama. Jadi rasa kurang empati, tertawa bersama rakyat, yang sering didengungkan ketua umum. Itu tidak terasa di bawah," jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan logo PDIP.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan logo PDIP. (kolase tribunnews)

Baca juga: Ganjar Akui Puan Sangat Berjasa dengan Posisinya Sekarang ini: Saya Tidak Pernah Lupa

Bahkan, Effendi menilai gaya politik Ganjar itu seperti 'air mancur'.

"Orang mengatakan, seperti politik 'air mancur', yang kena yang jauh-jauh aja," tambahnya.

Disinyalir sebutan air mancur ini, bermakna internal partai tak banyak terima keuntungan.

"Ya siapa yang berkeringat, siapa yang kena airnya, dan seterusnya," ujar Effendi.

Sehingga, lanjut Effendi, hal itu yang membuat Ganjar tak diundang ke acara PDIP.

Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas Anies Masih Mengungguli Ahok, Risma, dan Ganjar

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi MS Simbolon menjadi nara sumber pada diskusi polemik bertemakan Freeport Bikin Repot di Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015). Diskusi mingguan ini membahas polemik dugaan Ketua DPR RI Setya Novanto mencatut nama presiden dan wapres untuk meminta saham Freeport. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi MS Simbolon menjadi nara sumber pada diskusi polemik bertemakan Freeport Bikin Repot di Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015). Diskusi mingguan ini membahas polemik dugaan Ketua DPR RI Setya Novanto mencatut nama presiden dan wapres untuk meminta saham Freeport. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Akhirnya partai mengambil sikap ya sudah beri teguran, bahwa tidak diikutkan pertemuan tiga pilar," ucapnya.

Ia kembali mengatakan Ganjar kurang berempati dan dekat dengan partai.

"Ya formil khusus ke kader PDI Perjuangan, bukan hanya pengurus."

"Ya, saya ke Senayan (DPR) bukan karena saya, tapi PDI Perjuangan," jelasnya.

"Kenapa kita tidak memberi konstribusi lebih kepada mereka yang menjadikan kita?," tambah Effendi.

Selain itu, Effendi melihat gaya politik air mancur juga ada pada beberapa kader lainnya.

Tambahnya, Ganjar dinilai akan paham dengan teguran dari PDIP itu.

Baca juga: Bantah Berkonflik, Ganjar : Mbak Puan Komandan Tempur

Ganjar Pranowo Ungkap Jasa Puan: Dia Komandan Tempur Kemenangan Saya

Diberitakan Tribunenws sebelumnya, Ganjar Pranowo akhirnya buka suara terkait ramainya pembahasan tentang dirinya dengan Puan Maharani di media sosial.

Ganjar mengungkapkan rasa tidak ketidakenakannya kepada Puan Maharani.

Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Sabtu (29/5/2021), tak hanya merasa tidak enak, Ganjar juga mengungkapkan rasa hormatnya kepada putri Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu. 

"Saya mengikuti di medsos, sungguh-sungguh saya tidak enak, saya sangat hormat dengan mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Tanggapi Polemik Ganjar Tak Diundang di Acara PDIP, FX Hadi Rudyatmo: Ini Hanya Soal Komunikasi

Baca juga: Ganjar Akui Puan Sangat Berjasa dengan Posisinya Sekarang ini: Saya Tidak Pernah Lupa

Ganjar mengatakan, Puan merupakan sosok yang sangat berjasa bagi dirinya.

Hal itu disampaikan Ganjar lantaran Puan berjasa saat dirinya maju dalam pemilihan Gubernur Jateng sebelumnya.

Ganjar mengakui ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013, dirinya memiliki elektabilitas yang rendah.

Ganjar mengungkap pada masa itu dirinya tak memiliki modal yang cukup untuk maju pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Namun, karena mendapatkan bantuan dari PDIP, Ganjar dapat memenangkannya.

Bukan hanya itu, Ganjar mengungkap bahwa pada saat itu, Puan merupakan komandan tempur atas kemenangannya.

"Saya masih ingat ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013, dengan elektabilitasnya sangat rendah."

"(Saat itu) mbak Puanlah sebenarnya komandan tempur, saya juga tidak punya modal saat itu."

"Maka partai (PDI Perjuangan) yang bergerak sehingga saya menang. Saya tidak pernah lupa itu," ujar Ganjar.

Ganjar juga meluruskan, hingga saat ini tak ada konflik antara dirinya dengan Puan.

Baca juga: Sekjen PDIP Komentari Perseteruan Ganjar-Puan

Bahkan Ganjar sempat bertemu dengan Puan saat dirinya mendatangi Megawati untuk halal bihalal.

"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau (Puan), bahkan saat saya 'sowan' ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halal bihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," terang Ganjar.

Dalam kesempatan ini, sebagai kader PDIP, Ganjar juga mengucapkan "mendhem jero, mikul duwur" (memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam).

Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari 'mendhem jero, mikul duwur', itu saja," katanya.

Baca berita soal Ganjar dan Puan lainnya

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved