Menkes: Belum Ada Resep 100 Persen Lengkap Atasi Pandemi Covid-19

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan belum ada satupun negara di dunia yang dapat mengatasi pandemi Covid-19.

Ditingkatan global termasuk organisasi kesehatan dunia atau WHO disebut Budi tak ada kebijakan komprehensif untuk benar-benar mengatasi pandemi ini.

"Selama pandemi ini berjalan sudah 1 tahun lebih dan Kementerian Kesehatan melihat bahwa tidak ada negara di dunia termasuk WHO menemukan resep lengkap, komprehensif dan terbukti bisa 100% mengatasi pandemi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/5/2021).

Ia mengatakan, baik Indonesia dan dunia terus menerus melakukan modifikasi kebijakan dan intervensi agar menemukan formula tepat dalam mengakhiri masa krisis ini.

Baca juga: DKI Jakarta Dapat Nilai Buruk dalam Penanganan Covid-19, Menkes Minta Maaf

"Semua negara, semua organisasi di seluruh dunia masih terus melakukan modifikasi- modifikasi dari kebijakan dan intervensi untuk mencari mana yang paling pas," terang mantan wakil menteri BUMN ini.

Terutama kini muncul varian baru corona yang membuat kebijakan penanganan harus disesuaikan.

“Ada kebijakan yang tadinya kita lihat baik, tapi kemudian 6 bulan kemudian dengan adanya mutasi virus yang baru, kita harus mengubah kebijakan tersebut. Itu sebabnya kajian mengenai kebijakan, indikator, benar-benar dipersiapkan dan strategi kita mengatasi pandemi ini memang selalu berubah-ubah," jelas Budi.

Ia menyadari, penanganan Covid-19 di Indonesia harus terus diperbaiki.

Namun di samping itu, banyak hal positif yang telah dilakukan pemerintah selama satu tahun ini.

“Indonesia sendiri sudah banyak melakukan hal positif, hal yang baik dan benar. Tapi dengan segala kerendahan hati saya juga sampaikan masih banyak sekali kesempatan kita untuk memperbaiki diri,” tuturnya.

Lebih jauh menurut Budi, Indonesia banyak mencontoh penanganan Covid-19 dari negara lain.

"Saya lihat secara umum di seluruh dunia yang paling penting adalah kerjasama antara semua komponen. Kerjasama ini kita bisa merajut dengan baik," ucap Budi.