Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Viral Kurir Dimaki Pembeli saat Antar Barang Pesanan COD, YLKI: Tindakan yang Tak Bisa Dibenarkan

Viral video kurir dimaki pembeli saat antar barang pesanan COD, tanggapan YLKI: Tindakan yang Tak Bisa Dibenarkan.

Penulis: Shella Latifa A
Tribun Jateng/Wahyu Ardianti Woro Seto/Facebook
Viral video kurir dimaki pembeli saat antar barang pesanan COD, tanggapan YLKI: Tindakan yang Tak Bisa Dibenarkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, video seorang pembeli memaki kurir saat mengantar barang pesanan dengan sistem Cash on Delivery (COD).

Video itu beredar dan diunggah beberapa akun media sosial, salah satunya akun Twitter @bukuakik, Sabtu (15/5/2021).

Pembeli tersebut marah dan komplain ke kurir, bahwa barang yang diterimanya tak sesuai pesanan. 

Tersulut emosi, si pembeli memaki sang kurir sampai melontarkan kata kasar.

Diduga, sang pembeli belum membayar tarif COD dan meminta barang itu dikembalikan ke penjual.

Baca juga: Viral Video Gadis Ulang Tahun ke-17 Diberi Kado Ayahnya Saham dan Rumah, Berikut Kisahnya

Baca juga: 3 Video Emak-emak Marah-marah Viral di Media Sosial: 2 karena Disuruh Putar Balik, 1 Ngamuk ke Kurir

Rekaman video ini pun viral hingga membuat banyak warganet ikut kesal dengan tindakan pembeli.

Menanggapi hal itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, pembeli sebagai konsumen memang berhak keluhannya didengarkan.

Tetapi, tidak dibenarkan jika keluhan itu disertai makian hingga hujatan.

"Kendati konsumen berhak didengar keluhannya dan diselesaikan masalahnya."

"Namun tindakan merendahkan, mengumpat dan menghujat ketika komplain adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan," ucap Tulus dalam keterangannya kepada Tribunnews, Senin (17/5/2021).

Ketua YLKI Tulus Abadi saat ditemui di kantor BPJS Kesehatan
Ketua YLKI Tulus Abadi (TRIBUNNEWS.COM/RIA A)

Baca juga: 3 Video Emak-emak Marah-marah Viral di Media Sosial: 2 karena Disuruh Putar Balik, 1 Ngamuk ke Kurir

Lanjut Tulus, keluhan pembeli seharusnya tak perlu melibatkan amarah.

Mengingat, tujuan dari komplain yakni menyelesaikan masalah.

"Orientasi komplain adalah menyelesaikan masalah."

"Bukan mengumbar amarah dan potensi munculkan masalah baru," tambahnya.

Menurutnya, pembeli dalam menyampaikan komplain harus sesuai mekanisme yang benar.

Baca juga: Kisahnya Viral, Reza SMASH Langsung Lunasi Biaya Taksi Online, Warganet Diminta Tak Lagi Membully

Baca juga: Sempat Viral, Polisi Menyayangkan Wanita Marah-marah saat Diminta Putar Balik di Kawasan Cilegon

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved