Minggu, 5 Oktober 2025

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

TNI AL Bantah Isu KRI Nanggala 402 Tenggelam karena Kelebihan Muatan dan Ditembak Rudal

TNI Angkatan Laut memastikan bakal melakukan investigasi dan penyelidikan terhadap tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. 

Editor: Daryono
AFP
Foto yang diambil pada tanggal 5 Oktober 2017 ini menunjukkan kapal selam Cakra Indonesia KRI Nanggala berlayar dari pelabuhan di Cilegon, Banten. 

Disebutkannya, KRI Nanggala 402 biasa membawa 50 personel awak kapal.

Bahkan, jika ada tugas penyusupan, kapal itu bisa mengangkut tambahan awak sebanyak 7 personel.

Baca juga: Pasca Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Sejumlah Tokoh Minta Pemerintah Audit dan Evaluasi Alutsista

Sementara, saat tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 tenggalam, hanya sedang membawa 53 awak kapal dan 3 buah torpedo.

"Padahal kapal selam ini didesain untuk membawa 8 torpedo," lanjutnya.

Untuk berat satu buah torpedo bisa mencapai 2 ton.

Ia menegaskan kembali anggapan kelebihan muatan menjadi penyebab kapal tenggelam sama sekali tidak berdasar.

Kata Ali, kapal tersebut berlayar bertahun-tahun dan tak menemui masalah.

Asrena KASAL Laksamana Muda Muhammad Ali saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
Asrena KASAL Laksamana Muda Muhammad Ali saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021). (Fransiskus Adhiyuda)

Baca juga: Ada Gerakan Patungan Beli Kapal Selam Pengganti Nanggala-402, Diprakarsai Masjid Jogokariyan Jogja

"Pernyataan yang menyampaikan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan, sama sekali tidak berdasar dan mungkin belum berpengalaman."

"Kita sudah berlayar bertahun-tahun dan tidak pernah ada masalah," ungkapnya.

Selain itu, hingga saat ini, tim pencarian dan pertolongan (SAR) kapal selam KRI Nanggala 402 telah menemukan hidrofon dan torpedo milik KRI Nanggala 402.

Ali mengatakan hidrofon atau alat perekam suara bawah air milik kapal selam yang dinyatakan tenggelam beserta 53 awaknya saat latihan di Perairan Bali pada Minggu (25/4/2021) tersebut telah diangkat menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV)  milik MV Swift Rescue.

"Update terbaru kita sudah menemukan mengangkat pake ROV itu hidrofon dari kapal selam KRI Nanggala," kata Ali di Mabes TNI AL Cilangkap Jakarta Timur, diberitakan Tribunnews, Selasa (27/4/2021).

Selain itu, kata Ali, tim SAR juga telah mengambil beberapa foto terbaru kapal tersebut.

Tim SAR, kata dia, juga telah menemukan torpedo dari kapal selam tersebut.

"Kemudian beberapa foto yang diambil. Kemudian ditemukan torpedonya juga itu nanti akan diupdate terus," kata Ali.

Anggota TNI AL membawa prototipe sesaat Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat merapat di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012). Kedatangan KRI Nanggala setelah menjalani perbaikan di Korea Selatan disambut langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan anggota Komisi I DPR.
Anggota TNI AL membawa prototipe sesaat Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat merapat di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012). Kedatangan KRI Nanggala setelah menjalani perbaikan di Korea Selatan disambut langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan anggota Komisi I DPR. (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

Baca juga: Penghormatan untuk 53 Awak KRI Nanggala-402 yang Gugur, Penghargaan hingga Bendera Setengah Tiang

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved