Kontroversi Desain Istana Baru Berbentuk Burung Garuda: Dikritik Arsitek hingga Respons Bappenas
Desain kantor kepresidenan RI atau istana berbentuk burung Garuda yang akan dibangun di ibu kota negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku tuai pro kontra
Untuk pembangunan Istana Negara, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menyelaraskan materi Rencana Induk IKN dan Urban Design IKN.
Dengan dilaksanakannya groundbreaking istana negara pada tahun ini, maka pembangunan IKN dapat diselesaikan sesuai target yaitu pada tahun 2024.
4. Tanggapan I Nyoman Nuarta
Mendapat sorotan, perancang desain istana baru, I Nyoman Nuarta memberi tanggapan.
Ia membeberkan kronologi karyanya terpilih dalam sayembara perancangan istana negara baru.
Menurut I Nyoman Nuarta, awalnya, pada Kamis (27 Februari 2020), Nyoman mendapatkan undangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menghadiri Rapat Koordinasi Sayembara Istana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara.
Kata dia, undangan itu ditandatangani Direktur Bina Penataan Bangunan Diana Kusumastuti yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya.
"Dalam lampiran surat tertanggal 25 Februari 2020 itu, disebutkan nama-nama pejabat dan ahli yang diundang," kata Nyoman alam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/3/2021).
Nama-nama dimaksud yakni Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Ketua Bidang Penataan Kawasan, Yori Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), Isandra Matin Ahmad (IAI), Sibarani Sofian (MUDO), Nyoman Nuarta, Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah mengungkapkan rencana sayembara terbatas dengan mengundang arsitek atau ahli untuk membahas konsep gagasan desain bangunan gedung khusus di IKN.
Termasuk istana presiden, istana wakil presiden, kompleks DPR/MPR/DPD, Mahkamah Agung, kementerian/lembaga, masjid, gereja Katolik dan Protestan, pura, wihara, dan kelenteng.
"Seluruhnya terdapat 12 konsep gedung yang disayembarakan," ungkap Nyoman.
Adapun para ahli yang diundang dan hadir pada saat itu yakni Andra Matin, Gregorius Supie Yolodi, Yori Antar, Nyoman Nuarta, dan Sibarani Sofian.
Lanjut Nyoman, kelima arsitek dan ahli diminta secara khusus untuk menyampaikan visualisasi konsep gagasan desain bangunan berupa sketsa desain yang mampu menggambarkan visi dan kriteria bangunan gedung khusus di IKN.
“Kami hanya diberi waktu 12 hari untuk mewujudkan konsep gagasan desain dalam bentuk visual, dan harus membuat sekaligus 12 konsep desain,” tutur Nyoman.