Penanganan Covid
Mulai April PT Bio Farma Produksi Vaksin Covid-19 di Atas 25 Juta Dosis Per Bulan
Operasionalisasi pabrik kedua ini diharapkan dapat meningkatkan produksi vaksin hingga dua kali lipat yakni sekitar 25 juta dosis per bulan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya akan mengoperasikan pabrik vaksin Covid-19 keduanya mulai April 2021.
Basyir mengatakan, operasionalisasi pabrik kedua ini diharapkan dapat meningkatkan produksi vaksin hingga dua kali lipat yakni sekitar 25 juta dosis per bulan.
Basyir mengatakan pabrik vaksin kedua tersebut telah mendapatkan sertifikasi CPOB dari BPOM pekan lalu. Hingga akhir Maret ini, kata Basyir, pihaknya tengah mempersiapkan operasionalisasinya.
"Kami akan segera mengaktifkan satu fasilitas produksi berikutnya. Sehingga kalau sebelumnya kapasitas produksi Bio Farma itu sebulan sekitar 10 sampai 12 juta dosis, mulai April kita akan di atas 25 juta dosis per bulan karena ada dua fasilitas produksi yang akan segera difungsikan," kata Basyir, saat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Bio Farma Melobi 25,2 Juta Dosis Moderna dan Sinopharm untuk Vaksinasi Mandiri
Baca juga: Hingga 29 Maret, 10 Juta Lebih Warga Indonesia Telah Menerima Suntikan Vaksin Covid-19
Basyir mengatakan pihaknya telah mulai memgimpor bahan baku vaksin mulai dari Januari 2021. Hingga saat ini, kata Basyir, pihaknya telah memiliki kontrak dengan Sinovac sebesar 140 juta dosis.
Selain itu, dalam proses negosiasi untuk menambah 120 juta dosis bahan baku vaksin. Sehingga total bahan baku vaksin Sinovac yang akan masuk ke Indonesia sekitar 260 juta dosis.
Sampai pekan lalu, pihaknya sudah kedatangan lima kali bahan baku di mana total bahan baku yang sudah masuk ke Indonesia lebih kurang 53 juta dosis yang saat ini sudah mulai diproduksi di Bio Farma.
Pada pekan pertama dan ketiga April, diharapkan akan ada dua kali kedatangan bahan baku lebih kurang sebesar sekitar 30 juta dosis.
Basyir mengatakan semua bahan baku tersebut akan diproduksi di fasilitas produksinya Bio Farma April ini.
"Inilah yang diharapkan nanti untuk memastikan pasokan program vaksinasi pemerintah karena dari bahan bakunya kita sudah punya jadwal, dan juga dengan adanya pabrik yang akan segera dioperasikan ini akan memastikan pasokan untuk rencana program vaksinasi pemerintah," kata Basyir.
Selesai Didistribusikan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi mengatakan, vaksin AstraZeneca tersebut dialokasikan ke bebeapa daerah seperti Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Maluku, maupun DKI Jakarta.
Ini dilakukan dengan pertimbangan percepatan vaksinasi sebagai strategi dari pemerintah daerah.
"Ini yang akan mengakselerasi vaksinasi karena ada strategi dari pemda dan juga adnaya rencana event internasional," terang perempuan yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung ini.
Baca juga: Riset SMRC Mengejutkan: Sosok Prabowo Lebih Bisa Dorong Warga Vaksinasi Ketimbang Jokowi
Baca juga: Hingga 29 Maret, 10 Juta Lebih Warga Indonesia Telah Menerima Suntikan Vaksin Covid-19
Ia berharap pelaksanaan vaksinasi yang menyasar kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik termasuk pemuka agama dan pelaku pariwisata ini segera rampung sebelum masa kadaluarsa vaksin tersebut habis.
"Iya sudah kita distribusikan semua dan sudah digunakan. Jadi diharapkan tidak akan sampai kedaluarsa," ujar Siti Nadia.
Diketahui, sebanyak 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang datang melalui jalur COVAX facility telah tiba di Tanah Air pada 8 Maret lalu.
Vaksin AstraZeneca telah mulai digunakan pada Senin pekan lalu, setelah BPOM dan MUI mengizinkan penggunaan vaksin atas dasar aman dan berkhasiat. (Tribun Network/Gita Irawan/Rina Ayu/sam)