Dirjen Pothan Kemhan Sebut Komponen Cadangan Indonesia Sudah Sangat Ketinggalan
Mayjen TNI Dadang Hendrayudha menilai dalam urusan Komponen Cadangan, Indonesia sudah sangat tertinggal dari negara di dunia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha menilai dalam urusan Komponen Cadangan, Indonesia sudah sangat tertinggal dari negara di dunia.
Dadang memaparkan data Kementerian Pertahanan, tetang perbandingan jumlah penduduk, jumlah tentara aktif, dan jumlah tentara cadangan di sejumlah negara besar.
Baca juga: Wamenhan: Komponen Cadangan Dapat Melipatgandakan Kekuatan Pertahanan Kita
Berikut ini data Kementerian Pertahanan yang dipaparkannya:
1. China
Jumlah penduduk 1.405.930.000
Tentara aktif 2.255.000
Tentara cadangan 800.000
2. Amerika
Jumlah penduduk 334.297.000
Tentara aktif 2.580.000
Tentara cadangan 2.458.500
3. Rusia
Jumlah penduduk 146.877.088
Tentara aktif 2.037.000
Tentara cadangan 2.400.000
4. Korea Utara
Jumlah penduduk 25.491.000
Tentara aktif 1.106.000
Tentara cadangan 3.200.000
5. Korea Selatan
Jumlah penduduk 51.446.201
Tentara aktif 687.000
Tentara cadangan 1.500.000
6. India
Jumlah penduduk 1.366.650.000
Tentara aktif 1.414.155
Tentara cadangan 1.155.000
7. Pakistan
Jumlah penduduk 221.278.000
Tentara aktif 700.000
Tentara cadangan 528.000
Sementara itu, Indonesia yang jumlah penduduk 268.583.016 jiwa dengan tentara aktif sebanyak 438.410, tidak memiliki tentara cadangan sama sekali.
Baca juga: Meutya Apresiasi Kerja Sama Pertahanan RI-Korsel
Hal tersebut disampaikan Dadang dalam acara Ngopi Daring Bela Negara bertajuk "Sinergi Bela Negara" pada Rabu (24/3/2021).
"Jadi Komponen Cadangan itu kita sudah ketinggalan. 75 tahun kita merdeka kita tidak punya. Fungsi pertahanan ini adalah fungsinya pemerintah. Kita harus menyiapkan SDM, SDA, sebagai potensi pertahanan," kata Dadang.
Dadang kemudian membandingkan Indonesia dengan Singapura.
Dalam data disebutkan Singapura Memiliki jumlah penduduk 5.612.300 dengan tentara aktif sebanyak 60.500 orang dan tentara cadangan 312.500.
"Tujuannya apa (komponen cadangan sebanyak itu)? Kalau ada ancaman mereka sudah terorganisir, sudah terlatih," kata Dadang.