Sabtu, 4 Oktober 2025

Muchtar Pakpahan Meninggal

PROFIL Muchtar Pakpahan, Tokoh Buruh Peraih Penghargaan Internasional, Tak Gentar Walau Kerap Dibui

Profil dan sepak terjang tokoh buruh nasional, Muchtar Pakpahan. Sosoknya peraih penghargaan internasional yang tak gentar meski masuk bui.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Tribunnews.com/Istimewa
Profil dan sepak terjang tokoh buruh nasional, Muchtar Pakpahan. Sosoknya peraih penghargaan internasional yang tak gentar meski kerap masuk bui. 

Namun, Muhctar Pakpahan kembali mendekam penjara pada 1996 di LP Cipinang.

Ia keluar-masuk penjara akibat rangkaian disertasi yang selanjutnya terbit buku "Potret Negara Indonesia", yang isinya diperlukan reformasi sebagai alternatif revolusi.

Saat itu, Muchtar Pakpahan terancam hukuman mati karena melakukan subversi terhadap Presiden Soeharto.

Ketika Muchtar Pakpahan di penjara, lagu-lagu perjuangan dan lagu rohani tercipta dan hingga kini masih didendangkan.

Total ada 25 lagu ciptaan Muchtar.

Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan (kedua kanan) berjabat tangan dengan Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) saat menghadiri pembukaan Kongres ke-6 SBSI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018). Dalam kesempatan tersebut Puan Maharani menegaskan agar buruh bisa bekerja sama dalam menjaga kualitas demi daya saing komoditi Indonesia di Pasar Dunia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan (kedua kanan) berjabat tangan dengan Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) saat menghadiri pembukaan Kongres ke-6 SBSI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018). Dalam kesempatan tersebut Puan Maharani menegaskan agar buruh bisa bekerja sama dalam menjaga kualitas demi daya saing komoditi Indonesia di Pasar Dunia.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Setelah mengakhiri kebersamaan dengan SBSI, ia kemudian mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat pada 2003.

Muchtar Pakpahan pun didapuk menjadi ketua umum.

Muchtar Pakpahan mendirikan partai ini tak lepas dari kekecewaannya terhadap teman-temannya yang duduk di DPR RI karena menyetujui outsourcing dan kontrak dimasukkan dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Ketika menjadi Ketua Umum PBSD, ia harus meninggalkan beberapa jabatan lainnya.

Yaitu sebagai Ketua Umum DPP SBSI, Governing Body ILO dan Wakil Presiden Konfederasi Buruh Sedunia.

Pada 2010, ia menanggalkan partai tersebut dan mengalihkan konsentrasi di firma hukum, Muchtar Pakpahan Associates dan menjadi pengajar di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Penghargaan Internasional

Aksi-aksi Muchtar melawan ketidakadilan mendapat sorotan dari dunia internasional.

Jasanya yang tak gentar keluar masuk penjara demi menyejahterahkan kaum buruh disoroti.

Ia pun mendapat penghargaan internasional dari negeri Belanda, Geuzenpenning.

Adapun, Geuzenpenning adalah penghargaan Belanda yang diberikan kepada orang atau organisasi yang telah memperjuangkan demokrasi dan melawan kediktatoran, rasisme, dan diskriminasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved