Gejolak di Partai Demokrat
Kamhar: Pandangan Jhoni Allen soal AHY Sangat Keliru dan Feodal
Menurut Kamhar, Jhoni Allen sepertinya sangat tidak nyaman ketika Partai Demokrat memilih berada di luar pemerintahan.
"Atas fakta-fakta ini, menjadi wajar jika kader berpandangam Jhoni Allen hanya mengedepankan egonya. Bukan berfikir untuk Partai Demokrat, tapi untuk dirinya saja," Kamhar.
Jhoni Allen Mengarang
Belum lagi, menurut Kamhar, hasil Pilkada serentak 2020 yang lalu, perolehan Partai Demokrat melampaui target yang ditetapkan dari 35%, namun perolehan kemenangan mencapai 47% yang 56% diantaranya adalah Kader Partai Demokrat.
"Ini juga prestasi nyata kepemimpinan Mas Ketum AHY. Proses penjaringan Pilkada ditingkat pusat ini dimonitor langsung oleh Mas Ketum AHY dan diputuskan bersama dalam forum pengambilan keputusan Bappilu dan jajajaran pejabat utama partai yang dipimpin langsung oleh Mas Ketum AHY. Proses penjaringannya pun dilaksanakan secara berjenjang sesuai tingkatan struktur partai," kata Kamhar.
Dikatakan Kamhar, semua proses berjalan secara transparan dan akuntabel termasuk mendengarkan masukan dan aspirasi Anggota DPR RI yang di Dapilnya terdapat Pilkada.
"Jhoni Allen yang saat proses penjaringan Pilkada ini adalah Anggota DPR RI sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai termasuk yang sangat diperhatikan dan diistimewakan aspirasinya," kata Kamhar.
Menurut dia, satu-satunya yang dalam penjaringan aspirasi Bappilu yang mendatangi kediaman AHY di hari ketiga lebaran dan hampir semua aspirasinya dipenuhi, mengusung Paslon yang diusulkan Jhoni Allen.
"Ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap Jhoni Allen," katanya.
Sebagai senior, Jhoni Allen diminta jangan menebarkan fitnah.
"Mengutip pernyataannya disalah satu media, bahwa saya salah satu yang ngumpulin duit yang ngambil dari Pilkada. Jhoni Allen jangan menjadi ahli fitnah, silahkan ditanyakan kepada Paslon-paslon yang diusung Partai Demokrat berdasarkan aspirasi beliau di Dapilnya apakah saya mengambil duit dari mereka. Jangan-jangan yang disampaikannya adalah refleksi sepakterjangnya saat menduduki posisi strategis di DPP Partai Demokrat periode 2005-2010," ujar Kamhar.
Kamhar mengatakan Jhoni Allen juga bisa menanyakan kepada Chamdi Ali Tumenggung Mayang mantan Ketua DPC PD Kabupaten Gorontalo yang diusung Partai Demokrat pada Pilkada 2020 yang lalu.
"Apakah saya atau Partai Demokrat meminta mahar politik atau dana kepadanya untuk diusung Partai Demokrat pada Pilkada 2020. Yang ada justru kinerja DPD PD Provinsi Gorontalo terhambat dalam menindaklanjuti penjaringan di Bappilu DPP Partai Demokrat akibat ulah Ketua DPC Kabupaten Gorontalo ini," katanya.
Namun, menurut Kamhar, sesuai dengan arahan Ketum AHY untuk mengutamakan dan memprioritaskan kader sekalipun tak didukung hasil survei yang memadai, Partai Demokrat tetap mengusung Chamdi A.T. Mayang.
Tak hanya itu, kata dia, bahkan ketika dibentuk Tim Satgas Pilkada, dua orang personil Satgas diturunkan oleh Ketum AHY ke Kabupaten Gorontalo untuk membantu logistik dan mengasistensi pemenangannya, namun hasilnya belum sesuai harapan.
"Bukannya berterimakasih malah berkomplot dengan Jhoni Allen dkk merongrong dan menggerogoti partai dari dalam," katanya.