Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Jokowi Singgung Plt Gubernur Sulsel | Curhatan SBY soal Sahabat yang Melukai

Simak berita populer nasional Tribunnews. Jokowi menyinggung Plt Gubernur Sulsel, SBY curhat soal sahabat yang melukai.

Editor: Daryono
THE JAKARTA POST Seto Wardhana / Dok. TRIBUN TIMUR
Jokowi dan Andi Sulaiman. Simak berita populer nasional Tribunnews. Jokowi menyinggung Plt Gubernur Sulsel, SBY curhat soal sahabat yang melukai. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan menyinggung Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat meresmikan Kolam Regulasi Nipa-nipa di Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (18/3/2021).

Jokowi mengatakan Andi punya banyak mau soal pembangunan pada pemerintah pusat.

Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Pertimbangan Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), curhat soal sahabat yang melukainya.

Hal ini ia sampaikan lewat video podcast berjudul Kebenaran & Keadilan Datangnya Sering Lambat, tapi Pasti, yang diunggah pada Kamis.

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Kader KMHDI Berani Ambil Peran Sebagai Pemimpin

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Berikan Pidato di Acara Pelantikan Pengurus Ormas MKGR

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

1. Jokowi Singgung Plt Gubernur Sulsel

Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (18/3/2021). Dalam peresmian tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Mensesneg, Menhub, Wamenkes, dan Pjs Gubernur Sulsel serta Bupati Tana Toraja. Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (18/3/2021). Dalam peresmian tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Mensesneg, Menhub, Wamenkes, dan Pjs Gubernur Sulsel serta Bupati Tana Toraja. Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto (Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, yang meminta banyak pembangunan pada pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan Presiden saat meresmikan Kolam Regulasi Nipa-nipa di Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, (18/3/2021).

"Tadi Pak Gubernur masih meminta banyak sekali hal-hal yang kurang di Sulawesi Selatan," kata Presiden.

Padahal kata Jokowi, pada hari itu, ia telah meresmikan dua infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat di Sulawesi Selatan, yakni Bandara Toraja, dan Kolam Regulasi Nipa-nipa.

Belum lagi infrastruktur lainnya yang rencananya akan diresmikan tahun ini.

"Padahal pagi tadi baru saja kita resmikan Bandara Tana Toraja yang hampir Rp 1 triliun."

"Ada juga beberapa waduk yang ada di Sulawesi Selatan yang mungkin tahun ini juga akan kita resmikan," kata Jokowi.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Plt Gubernur Sulsel meminta Pemerintah membangun sejumlah proyek di wilayahnya.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Gejolak di Partai Demokrat Dinilai Jadi Momentum Tingkatkan Elektabilitas AHY

Baca juga: Bela Demokrat Kubu AHY, Gerindra DKI Sindir Bambang Widjojanto dapat Gaji dari Uang Rakyat

2. Upaya Moeldoko Menggusur AHY

Moeldoko dan AHY. Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat.
Moeldoko dan AHY. Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat. (KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman)

Pascamenggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, kudu Moeldoko terus melakukan berbagai langkah untuk menggusur kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bahkan, kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk dimintakan pengesahan.

Tidak hanya itu, kubu Moeldoko juga melakukan gugatan ke pengadilan.

Dihimpun Tribunnews.com, Kamis (18/3/2021), berikut langkah-langkah kubu Moeldoko untuk menggusur AHY:

1. Minta Pengesahan KLB di Kemenkumham

PascaKLB, Partai Demokrat kubu Moeldoko telah meminta pengesahan kepengurusan Partai Demokrat dengan Ketua Umum Moeldoko ke Kementerian Hukum dan HAM.

Hal itu diungkap oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

"Pihak KLB telah menyerahkan permohonan pengesahan kepengurusan hasil KLB ke Kemenkumham," kata Yasonna saat dihubungi Tribunnews, Selasa (16/3/2021).

Yasonna mengatakan menindaklanjuti permohonan itu, Kemenkumham akan melakukan pemeriksaan berkas yang diajukan.

Selain itu pihaknya akan meneliti kelengkapan dokumen yang diserahkan Demokrat hasil KLB Sibolangit.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: LOGIN www.prakerja.go.id: Ini Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 15, Dibuka Hari Ini

Baca juga: KARTU PRAKERJA Gelombang 15 Dibuka, Ini Kuota, Syarat, Cara Daftar, hingga Tips Lolos Seleksi

3. Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 telah Dibuka

Pendaftaran kartu Prakerja gelombang 15 telah dibuka siang ini Kamis (18/3/2021)
Pendaftaran kartu Prakerja gelombang 15 telah dibuka siang ini Kamis (18/3/2021) (Instagram @prakerja.go.id)

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 telah dibuka pada Kamis (18/3/2021) pukul 12.00 WIB.

Hal itu disampaikan oleh Head of Communication Manajemen Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.

"Gelombang 15 akan dibuka siang ini jam 12.00 WIB," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis.

Ia menyampaikan, syarat dan cara mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 15 masih sama seperti gelombang sebelumnya.

"Cara dan pendaftaran masih sama," jelas Louisa Tuhatu.

Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 14 yang tidak lolos bisa mendaftar kembali pada gelombang 15 ini.

Berikut cara mendaftar Kartu Prakerja, yang Tribunnews.com rangkum dari www.prakerja.go.id:

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Pimpinan DPR Sebut BWF Tidak Siap Gelar All England di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Respons Komisi VII DPR Sikapi Kenaikan Tarif Layanan GeNose C19 di Stasiun Jadi Rp 30 Ribu

4. Arteria Dahlan Pertanyakan Penanganan 72 Jaringan Pengedar Narkoba Internasional

Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat mengunjungi Mabes Polri, Senin (6/7/2020)
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat mengunjungi Mabes Polri, Senin (6/7/2020) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Arteria Dahlan, mempertanyakan penanganan 72 jaringan pengedar narkoba Internasional kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Petrus Reinhard Golose.

Arteria pun secara tegas mengusulkan agar BNN tak perlu menggunakan cara-cara hukum dalam menghadapi pengedar narkoba tersebut.

Menurutnya, BNN menembak mati saja para bandar narkoba tersebut.

Hal itu disampaikan Arteria dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dan Kepala BNN, Kamis (18/3/2021).

"Kalau bisa ya, saya pikir enggak usah pakai cara-cara hukum."

"Ditembak mati aja Pak Petrus, Pak Petrus kan orangnya berani nih," kata Arteria.

Politikus PDI Perjuangan ini pun meminta agar tembak mati para bandar narkoba itu menjadi prestasi BNN ke depannya.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Penunjukan BW di Kubu SBY Buka Memori Penetapan Tersangka Anas Urbaningrum

Baca juga: Andi Mallarangeng: Terbuka Kemungkinan SBY Berkomunikasi dengan Jokowi Lewat Surat Bahas Moeldoko

5. Curhatan SBY soal Sahabat yang Melukai

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Ketua Majelis Tinggi Pertimbangan Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengunggah video podcast terbaru pada Kamis (18/3/2021).

Video tersebut ia unggah di sejumlah akun media sosial pribadinya, seperti di laman Facebook, Instagram hingga YouTube-nya.

Dalam video tersebut, SBY memberi judul "Kebenaran & Keadilan Datangnya Sering Lambat, tapi Pasti".

Melalui akun YouTube-nya, SBY mengunggah video yang berisi cerita puitis mengenai kisruh yang tengah dialami partai politiknya.

Video berdurasi 18 menit 42 detik itu pun menyinggung beberapa persoalan.

Seperti saat ini ia mengaku tengah menerima cobaan yang begitu berat hingga adanya sejumlah "sahabat" yang melukainya.

"Perbuatan dan perlakuan sejumlah 'sahabat' yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik."

"Yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya. Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi," tulis SBY dalam sejumlah akun media sosialnya.

Bahkan, SBY juga menyinggung tentang praktik politik yang menghalalkan segala cara dengan menggunakan uang dan kekuasaan.

"Terkadang uang dan kekuasaan menyatu, menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bisa melindas dan menggilas siapa saja. Menghalalkan segala cara bukanlah sebuah aib dan pertanda matinya etika," tulis SBY.

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer hari ini lainnya di sini.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved